Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos tentang Penggunaan Masker yang Terbantahkan

Kompas.com - 09/07/2020, 22:21 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Dosen Keperawatan untuk Johns Hopkins Biocontainment Unit dan Pakar Praktik Pencegahan COVID-19, Jade Flinn mengatakan sekarang, masyarakat tahu bahwa masker wajah membantu mencegah penyebaran virus corona antar-manusia, terutama mereka yang tidak menunjukkan gejala.

Masker memberikan lapisan perlindungan ekstra dan mencegah individu menyentuh mulut dan hidung mereka yang berpotensi tercemar virus corona.

“Akan selalu ada tingkat risiko tertentu yang kita miliki dengan pergi ke luar rumah, dengan tidak mengenakan masker dan tidak mencuci tangan kita. Alangkah lebih baik untuk melakukan tindakan pencegahan tertular virus corona. Sekali pun, jika itu tidak nyaman," ujar Flinn.

Mitos : Masker wajah melemahkan sistem kekebalan tubuh

Para ahli mengatakan bahwa mitos ini sangat berbahaya dan merupakan kebalikan dari kenyataannya.

Baca juga: Pakar Perkirakan Warga AS Akan Pakai Masker Selama Bertahun-tahun

Dosen Keperawatan untuk Johns Hopkins Biocontainment Unit dan Pakar Praktik Pencegahan COVID-19, Jade Flinn mengatakan bahwa virus corona ini menular bukan seperti cacar air.

Ada orang yang dahulu dengan sengaja membuat anaknya tertular cacar air agar kebal dengan penyakit tersebut.

Flinn memperingatkan bahwa antibodi hanyalah sebagian kecil dari respon sistem kekebalan tubuh terhadap Covid-19 .

"Masalahnya di sini adalah bahwa virus corona bukan penyakit ringan, jadi orang yang sakit benar-benar sakit," kata Flinn.

“Kami tidak memiliki cukup bukti tentang apakah orang bisa sakit dua kali dari Covid-19. Kami belum cukup tahu," tambah Flinn.

Dokter Perawatan Primer, Mikhail "Mike" Varshavski, atau yang dikenal dengan Dr Mike di YouTube, juga berupaya untuk menghilangkan mitos masker dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Menurutnya, penggunaan masker tidak boleh dikaitkan dengan pelemahan sistem kekebalan tubuh.'

Mitos : Pengunaan masker melanggar konstitusi dan toko tidak dapat memaksa untuk kita menggunakan masker

Para pengunjuk rasa di Florida bersikeras, penggunaan masker melanggar hak-hak konstitusional mereka, tetapi mereka tidak bisa mengabaikan atau dibebaskan dari aturan mengenakan masker di negara bagian yang masih mewajibkannya.

Baca juga: Penumpang Bandel Pakai Masker Asal-asalan, Operator Imbau dengan Bau Badan

Di Washington, ada regulasi Americans with Disabilities Act (ADA), yang disebutkan bahwa penggunaan masker "memiliki risiko mental dan / atau fisik".

Hal itu kemudian, dimanfaat pihak-pihak yang tidak ingin mematuhi penggunaan masker untuk membuat kartu dan selebaran palsu.

Mereka yang tidak ingin menggunakan masker kemudian menyebarkan kartu dan selebaran palsu, untuk mengklaim bahwa dirinya memiliki kondisi fisik atau mental yang dilindungi oleh UU ADA.

Kementerian Kehakiman AS langsung angkat suara dengan menyatakan, selebaran yang beredar itu tidaklah akurat.

“Banyak dari pemberitahuan tidak akurat itu mengambil cap Departemen Kehakiman dan nomor telepon ADA,” kata kementerian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Global
Sejarah dan Pentingnya Hari Kebebasan Pers Sedunia

Sejarah dan Pentingnya Hari Kebebasan Pers Sedunia

Internasional
Rangkuman Hari Ke-802 Serangan Rusia ke Ukraina: Roket dan Drone Tewaskan 2 Orang | Desa Ocheretyne Lepas

Rangkuman Hari Ke-802 Serangan Rusia ke Ukraina: Roket dan Drone Tewaskan 2 Orang | Desa Ocheretyne Lepas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com