Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Pendapat dengan Menlu, PM India: Tak Ada Tentara yang Seberangi Perbatasan

Kompas.com - 20/06/2020, 12:42 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com - Perdana Menteri India Narenda Modi mengatakan, tidak ada tentara yang menyeberangi perbatasan India-China.

Dalam bentrokan militer India vs China baru-baru ini, China mengklaim tentara India telah menyeberangi batas negara dua kali.

"Tidak ada yang menyusup ke perbatasan kita, tidak ada orang di sana sekarang, juga pos kita tidak diduduki," kata Modi pada Jumat (19/6/2020) dikutip dari Reuters.

Baca juga: Bentrok Militer India Vs China, Gambar Satelit Ungkap Kemungkinan Penyebabnya

Pos yang disebut Modi merujuk ke Lembah Galwan di Ladakh, lokasi terjadinya baku hantam antara militer India melawan China.

India dan China kemudian berusaha meredakan ketegangan setelah bentrokan terparah dalam setidaknya 50 tahun itu. Mereka mengadakan pembicaraan militer untuk mengurangi konfrontasi.

Akan tetapi komentar Modi yang ditayangkan televisi setelah pertemuan kedua pihak, justru berkebalikan dengan sikap pemerintah India sebelumnya.

Pada Rabu (17/6/2020) Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar berkata ke Menlu China Wang Yi, bahwa bentrokan itu dipicu oleh "China yang membangun sebuah bangunan di sisi LAC Lembah Galwan kami."

LAC (Garis Kontrol Aktual) adalah garis perbatasan de facto yang kerap menjadi sumber perselisihan antara India dan China. Mereka sempat berperang di sana pada 1962.

Baca juga: Berpaku dan dari Besi, Diduga Ini Alat yang Dipakai untuk Pukuli Tentara India

Dengan negara yang dikejutkan atas kematian tentara-tentaranya, Modi menghadapi salah satu tantangan luar negeri tersulit sejak ia berkuasa pada 2014.

Pada Jumat malam, beberapa partai oposisi mempertanyakan mengapa pemerintah tidak siap.

Gambar satelit yang diambil di Lembah Galwan di Ladakh, India, pada 16 Juni 2020. Pantauan satelit dari Planet Labs ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas di kawasan itu sejak seminggu sebelum bentrokan militer India vs China terjadi.PLANET LABS INC via REUTERS Gambar satelit yang diambil di Lembah Galwan di Ladakh, India, pada 16 Juni 2020. Pantauan satelit dari Planet Labs ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas di kawasan itu sejak seminggu sebelum bentrokan militer India vs China terjadi.
"Apakah pemerintah tidak menerima secara rutin gambar-gambar satelit dari perbatasan negara kita?"

"Apakah badan intelijen eksternal kita tidak melaporkan kegiatan janggal di sepanjang LAC?" sindir Sonia Gandhi, presiden partai Kongres oposisi.

Tentara tahanan dibebaskan

Sebelumnya di hari yang sama, sebuah sumber pemerintah India mengatakan China telah melepas 10 tentara India yang ditangkap saat pertempuran.

Dalam pertemuan di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian membantah ada tentara India yang ditahan.

"Sejauh yang saya tahu China belum menangkap personel India," kata Zhao.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com