Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Sanofi, yang Janjikan Vaksin Covid-19 Serempak ke Semua Negara

Kompas.com - 15/05/2020, 19:54 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Grup farmasi Sanofi yang berbasis di Paris, Perancis, mendadak dapat sorotan dalam peracikan vaksin virus corona.

Sebabnya, Sanofi yang sedang mengembangkan dua vaksin Covid-19, menjanjikan vaksin itu akan tersedia untuk semua negara secara serempak, tanpa adanya negara prioritas.

Pernyataan itu diungkapkan oleh Ketua Sanofi, Serge Weinberg, kepada saluran televisi France 2, seperti yang diberitakan kantor berita Perancis AFP, Jumat (15/5/2020).

Baca juga: Pemimpin Dunia Minta Vaksin Virus Corona Harus Tersedia Gratis

Ucapan Weinberg sekaligus meluruskan pernyataan CEO Sanofi, Paul Hudson, yang lebih dulu mengatakan bahwa pasien Covid-19 negara tertentu, yakni di Amerika Serikat (AS), berpeluang mendapat vaksin pertama kali.

Untuk lebih mengenal seluk beluk Sanofi, berikut adalah 5 fakta perusahaan tersebut dilansir dari pemberitaan AFP.

1. Dari startup sampai multinasional

Sanofi mempekerjakan sekitar 100.000 karyawan di seluruh dunia dan membuat produk di 32 negara. Omzetnya tahun lalu adalah 36 miliar euro (Rp 581 triliun).

Perusahaan ini didirikan pada 1973 dengan hanya 10 staf, sebagai pecahan dari grup minyak Perancis Elf Aquitane.

Kemudian dua kesepakatan besar membawa Sanofi menjadi perusahaan multinasional.

Pertama, kesepakatan pada 1999 dengan anak perusahaan L'Oreal untuk menjdi Sanofi-Synthelabo.

Kemudian, Sanofi mengajak bergabung saingannya di Perancis-Jerman yakni Aventis, yang awalnya menolak tawaran itu.

Setelah proses berlarut-larut yang berubah menjadi sangat politis di Paris dan Berlin, Aventis akhirnya sepakat bergabung pada April 2004.

Pada 2011, gabungan Sanofi-Aventis mengucurkan dana lebih dari 20 miliar dollar AS (Rp 298,7 triliun) untuk mengakuisisi perusahaan bioteknologi AS Genzyme dan mengubah namanya sendiri menjadi Sanofi.

Baca juga: Redam Kekhawatiran WHO, Uni Eropa Yakin Vaksin Corona Siap dalam Setahun

2. Terjun ke penelitian vaksin Covid-19

Pada September 2019, Paul Hudson menjadi bos non-Perancis pertama Sanofi saat perusahaan ingin tumbuh secara global.

Hudson yang dibesarkan di Manchester, Inggris, sebelumnya memegang peran senior di Novartis dan AstraZeneca.

Pekan ini ia membuat gempar dunia, ketika mengatakan orang Amerika akan mendapat prioritas vaksin corona yang dikembangkan Sanofi. Sebab, pemerintahan AS telah mendanai penelitian perusahaan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com