Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Catat 10.000 Kasus Infeksi Baru Virus Corona dalam 24 Jam

Kompas.com - 15/05/2020, 17:51 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Pada Jumat (15/5/2020), Rusia mencatat 10.000 kasus infeksi baru akibat virus corona beriringan dengan uji antibodi massal yang dilakukan Moskwa dan berkurangnya aturan ketat pembatasan atau lockdown.

Dilansir media Perancis AFP, pejabat kesehatan Moskwa melaporkan sebanyak 10.598 kasus infeksi baru terjadi pada waktu 24 jam.

Angka itu menambah jumlah keseluruhan menjadi 262.843 kasus infeksi, dan merupakan yang tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Diperkosa Saat Jalan-jalan, Gadis di Rusia Terancam Didenda karena Langgar Lockdown

Rusia mengatakan tingginya angka kasus di negara itu karena tes atau pengujian virus corona massal (besar-besaran) yang dilakukan pada lebih dari 6 juta tes.

Ada pun Moskwa, menyumbang sebagian dari angka infeksi keseluruhan di negara itu. Moskwa sejauh ini telah melakukan tes besar-besaran untuk antibodi.

Sementara itu, pada pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa lockdown nasional yang ditujukan untuk memperlambat penyebaran virus corona akan dilonggarkan, bahkan ketika pejabat kesehatan Moskwa mencatat peningkatan kasus infeksi yang stabil dalam kasus-kasus infeksi baru.

Baca juga: 5 Pasien Covid-19 Tewas dalam Kebakaran di Rumah Sakit Rusia

Meski jumlah kasus infeksinya cukup tinggi, tingkat kematian akibat Covid-19 di Rusia lebih rendah dibandingkan negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Italia dan Spanyol.

Rusia sejauh ini melaporkan 113 kematian akibat virus corona pada Jumat, sehingga total kematian di negara itu menjadi 2.418 jiwa.

Pihak berwenang mengatakan tingkat kematian rendah di Rusia dibanding negara Eropa dan Barat lainnya karena Rusia bisa mengambil pelajaran dari pengalaman Eropa dan Barat.

Baca juga: Foto Kreatif dan Menghibur, Warga Rusia Produktif Saat Lockdown

Pemerintah Rusia bergerak cepat untuk mengisolasi para pelancong dan orang-orang yang berisiko, serta meluncurkan kampanye besar-besaran untuk menguji dan mengarantina mereka yang terinfeksi.

Tetapi para kritikus telah meragukan angka-angka tersebut, menuduh pihak berwenang menghitung terlalu rendah dengan menyalahkan kematian terkait virus corona disandarkan pada penyebab lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com