Pada mulanya, Trump telah berargumen tegas bahwa dia tidak bertanggung jawab untuk mengelola krisis.
Kini, atas sikapnya itu, dia dituduh mencari kekuatan seperti layaknya kerajaan monarki untuk mewujudkan kehendaknya.
Cuomo berkata, "Kami berpaling dari memiliki seorang raja. George Washington itu presiden, bukan Raja Washington. Jadi, presiden tidak punya wewenang total."
"Jika dia (Trump) memerintahkan saya untuk membuka kembali dengan cara yang membahayakan kesehatan masyarakat negara bagian saya, saya tak akan melakukannya," imbuh Cuomo dengan tegas.
Baca juga: Pimpin Briefing Covid-19, Trump Putar Video yang Puji Dirinya Sendiri
Trump dengan cepat membalas Twitter yang mengklaim kalau Cuomo seperti menginginkan kemerdekaan. "Itu tidak akan terjadi!"
Dia bahkan membandingkan situasinya seperti di film 'Mutiny on the Bounty'.
"Pemberontakan kuno yang bagus sekali-sekali adalah hal yang menarik dan menyegarkan untuk ditonton, terutama ketika pemberontak membutuhkan banyak dari Kaptennya," ujar Trump dalam kicauannya di Twitter.
Tell the Democrat Governors that “Mutiny On The Bounty” was one of my all time favorite movies. A good old fashioned mutiny every now and then is an exciting and invigorating thing to watch, especially when the mutineers need so much from the Captain. Too easy!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) April 14, 2020
Baca juga: Joe Biden Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual kepada Mantan Asistennya, Tara Reade
Kandidat presiden dari Demokrat, Joe Biden bahkan turut berkicau dalam Twitternya bahwa dia tidak mencalonkan diri menjadi Raja Amerika Serikat, "Saya menghormati konstitusi, saya sudah membaca konstitusi," ujar Biden.
I am not running for office to be King of America. I respect the Constitution. I’ve read the Constitution. I’ve sworn an oath to it many times. I respect the great job so many of this country’s governors — Democratic and Republican — are doing under these horrific circumstances. https://t.co/vMtcfD45mG
— Joe Biden (@JoeBiden) April 14, 2020
Selama wabah berlangsung, Trump selalu mengandalkan perekonomian yang kuat dan mencatat pengangguran rendah demi memenangkan suaranya untuk empat tahun ke depan. Meski, pemerintahannya telah diguncang oleh skandal dan pemakzulan yang konstan.
Namun kini, jutaan pabrik baru banyak yang macet dan partai oposisi semakin bersatu mempertanyakan kepemimpinannya.
Baca juga: Tak Seperti Trump, Mantan Wapres AS Joe Biden Bakal Pakai Masker di Tempat Umum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.