Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Sanders, Biden Melenggang Mulus di Primary Alaska

Kompas.com - 12/04/2020, 13:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden, dinyatakan sebagai pemenang primary Alaska pada Sabtu malam (11/4/2020).

Pemungutan suara di negara bagian Alaska dialihkan melalui pos, seiring penyebaran virus corona yang kian meluas di AS.

Surat suara dikirim ke Alaska sebelum Bernie Sanders yang merupakan saingan Biden, mundur dari persaingan pekan lalu.

Artinya, Sanders yang merupakan Senator Vermont tersebut tetap mengambil bagian suara.

Baca juga: Bernie Sanders Mundur sebagai Calon Presiden AS

Dilansir dari AFP, Biden lalu keluar sebagai pemenang dengan 55,3 persen suara, dan 9 dari 15 delegasi negara bagian.

Data tersebut disampaikan oleh akun Partai Demokrat di Alaska dalam Twitter-nya.

Sementara itu Sanders mendapat 44,7 persen suara dan 8 delegasi, menurut tweet tersebut.

Baca juga: Kesampingkan Perselisihan, Joe Biden dan Trump Berbicara via Telepon

Meski kemenangan diraih Biden enggan berpuas diri. Dia menekankan akan terus berusaha mendapatkan sebanyak mungkin delegasi, untuk "mengerahkan pengaruh signifikan" atas arahan partai.

Biden, seperti kebanyakan orang AS lainnya, saat ini harus mematuhi perintah untuk tetap di rumah demi memperlambat penyebaran Covid-19.

Wakil Presiden AS 2009-2017 tersebut telah dinyatakan sebagai capres AS 2020 dari Partai Demokrat secara de facto, melalui siaran pers yang diterbitkan online.

Baca juga: Tak Seperti Trump, Mantan Wapres AS Joe Biden Bakal Pakai Masker di Tempat Umum

Ia lalu mendesak para pendukung Sanders untuk bergabung dalam kampanyenya.

Kampanye Biden sendiri telah mendapat dukungan dari hampir semua saingan lainnya, termasuk para senator Kamala Harris dan Amy, serta eks Wali Kota Indiana Pete Buttigieg.

Mundurnya Bernie Sanders

Bernie Sanders secara mengejutkan mundur dari persaingan memperebutkan kursi nomor satu Negeri "Uncle Sam", pada 9 April lalu.

"Saya telah menyimpulkan pertempuran untuk memperebutkan tiket Demokrat tidak akan berhasil," kata Sanders dalam pengumuman yang disampaikan secara livestream.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Bernie Sanders, Pemerhati Rakyat Kecil

Senator dari Vermont itu memutuskan mengakhiri kampanyenya yang hebat buntut serangkaian hasil buruk yang dia terima di primary.

Dengan mundurnya Bernie Sanders, mantan Wakil Presiden Joe Biden bakal menjadi kandidat tunggal penantang Petahana Donald Trump menjadi Presiden AS.

Sanders yang sempat mengalami serangan jantung pada Oktober 2019, digadang-gadang bakal merebut tiket nominasi setelah tampil menjanjikan pada awal 2020.

Baca juga: Menang Kaukus Nevada, Bernie Sanders Semakin Tidak Terbendung

Salah satu kampanye yang terus diserukannya adalah upah minimum 15 dollar AS, sekitar Rp 242,700, per jam, dan pelayanan kesehatan universal.

Akan tetapi, politisi sayap kiri tersebut ternyata tidak mampu untuk menggalang dukungan dari kalangan progresif untuk melapangkan jalannya.

Selain itu, terdapat ketakutan "elektabilitas", dipicu pertanyaan bagaimana ideologi sosialisnya bakal sesuai dengan khalayak luas.

Baca juga: Biden dan Sanders Beda Pendapat soal Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com