Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesampingkan Perselisihan, Joe Biden dan Trump Berbicara via Telepon

Kompas.com - 07/04/2020, 11:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, berbicara dengan Presiden AS Donald Trump melalui telepon.

Kabar itu menjadi oase yang menyegarkan di tengah pandemi virus corona, mengingat sebelumnya dua figur ini saling mencela.

Percakapan telepon Biden dan Trump menjadi momen langka penyatuan, tujuh bulan sebelum Pilpres AS, dan di tengah krisis ekonomi dan kesehatan.

Baca juga: Tak Seperti Trump, Mantan Wapres AS Joe Biden Bakal Pakai Masker di Tempat Umum

"Kami mengalami percakapan yang menyenangkan," ujar presiden 73 tahun itu membenarkannya, dalam konferensi pers satuan tugas virus corona.

Trump menyatakan, mereka bercakap-cakap selama sekitar 15 menit, di mana Biden memberikan pandangannya. "Saya menghargainya," kata dia.

Dilansir AFP Senin (6/4/2020), direktur komunikasi mantan Wapres AS itu juga membenarkan bahwa keduanya melakoni "percakapan yang bagus".

Kate Bedingfield menerangkan, mantan wakil Barack Obama itu memberikan beberapa pandangan apa saja yang harus dicapai pemerintah AS dalam menangani Covid-19.

"Beliau juga mengapresiasi semangat yang ditunjukkan publik AS ketika menyambut tantangan ini," ucap Bedingfield dalam kicauannya di Twitter.

Rencana dua figur politik yang tengah banyak disorot ini untuk menggelar perbincangan telepon sudah mengemuka dalam beberapa hari terakhir.

Pekan lalu, presiden 73 tahun itu mengatakan bahwa dia akan senang jika mendapat telepon dari Biden. "Saya selalu berpikir dia adalah pria yang baik," pujinya.

Sementara mantan Senator Delaware tersebut merespons dengan menyatakan, dia tentu akan sangat bahagia jika panggilannya ditanggapi.

Baca juga: Virus Corona, Trump Peringatkan Angka Kematian Mendekati Titik Mengerikan

Tetapi, keduanya kembali terlibat friksi setelah mantan wapres berusia 77 tahun itu dilaporkan kecewa dengan Trump di akhir pekan.

"Apa yang terjadi dengan rencana percakapan telepon yang dia ingin sampaikan kepada saya melalui Fake News?" keluh sang presiden di Twitter.

Pemimpin dari Partai Republik itu menanggalkan nada "pria baik", dan kembali mengejek Biden dengan mengomentari masalah mental, hingga menjulukinya "Sleepy Joe".

Dia kemudian mengejek calon rivalnya itu tak mau tampil di depan publik, setelah Biden mengusulkan agar nominasi dilakukan secara daring.

Joe Biden kemudian menjawab bahwa aman atau tidaknya konvensi Demokrat bergantung kepada cara kepemimpinan Trump dalam mengatasi virus corona.

Meski saling mengejek, keduanya disebut mempunyai nomor ponsel masing-masing.

Baca juga: Jokowi hingga Trump, Ini Ucapan Kontroversial Para Pemimpin Dunia soal Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com