Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Catatkan Negara dengan Angka Kematian Virus Corona Tertinggi di Dunia

Kompas.com - 12/04/2020, 10:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) melewati Italia sebagai negara dengan angka kematian akibat virus corona tertinggi di dunia.

Pada Sabtu (11/4/2020), Negeri "Uncle Sam" mencatatkan 20.577 korban meninggal berdasarkan data yang dirilis oleh situs Worldometers.

Dengan data mortalitas sempat mencapai 2.000 dalam satu hari, AS menggeser Italia yang sempat mencatatkan angka kematian tertinggi virus corona.

Baca juga: AS Negara Pertama yang Catatkan 2.000 Kematian Covid-19 dalam Sehari

Spanyol, negara yang juga terdampak wabah Covid-19, total membukukan 16.606 kematian, sebagaimana diberitakan oleh Sky News.

Meski begitu, Negeri "Matador" melaporkan mortalitas terendah, 510, dalam 19 hari terakhir Memunculkan harapan bahwa mereka sudah melewati puncak pandemi.

Negara Bagian New York menjadi episentrum wabah di AS, di mana mereka mengumumkan lebih dari 180.000 kasus infeksi dari total 532.000 kejadian penularan.

Gubernur Andrew Cuomo dalam konferensi pers menyatakan, dalam beberapa hari terakhir pihaknya melihat data yang relatif sama.

"Anda bisa mekihat entah bagaimana, data ini stabil, tetapi stabil secara mengerikan. Ini adalah angka luar biasa di tengah duka yang juga luar biasa," kata dia.

Dikutip BBC, pada Sabtu setiap negara bagian di AS mengumumkan wilayah mereka berada dalam keadaan darurat bencana untuk merespons Covid-19.

Baca juga: Tambah 30.000 Kasus Sehari, Jumlah Kasus Covid-19 di AS Tembus 500.000

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci, menerangkan mereka kini mulai mengalami tren penurunan.

Meski begitu, Fauci menegaskan upaya mitigasi, di antaranya adalah social distancing, tidak boleh langsung dicabut begitu saja.

Rekomendasi social distancing dari pemerintah pusat, dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump, berlaku hingga 30 April nanti.

Trump sendiri menghadapi tekanan ganda. Selain pandemi virus corona, setidaknya 16 juta orang kehilangan pekerjaan karena patogen tersebut.

Pada Jumat (10/4/2020), presiden 73 tahun itu menyatakan sudah membentuk dewan yang khusus menangani dampak medis maupun ekonomi.

Trump menerangkan, dewan itu pada pekan depan bakal membantunya terkait "keputusan besar yang akan diambil" untuk mengatasi kolapsnya ekonomi.

Baca juga: 2.200 Lebih Kasus Kematian Akibat Covid-19 Tercatat di Panti Jompo AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com