Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Wabah Corona, Trump Ingin Perekonomian AS Mulai Aktif Awal Mei

Kompas.com - 11/04/2020, 13:32 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, D.C, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat (10/4/2020) mengatakan keputusannya untuk membuka kembali perekonomian AS yang selama ini ditutup akibat wabah virus corona.

"Saya harus membuat keputusn dan saya berharap kepada Tuhan semoga ini keputusan yang tepat. Tapi, saya katakan meski tidak ada yang bertanya, bahwa ini adalah keputusan terberat yang harus saya lakukan," kata Trump saat konferensi pers.

Baca juga: Korban Meninggal karena Virus Corona di Seluruh Dunia Lewati 100.000 Orang

Trump yang akan menghadapi pemilihan ulang Presiden pada November mendatang bermaksud mengembalikan kekuatan ekonomi AS setelah beberapa minggu tindakan penutupan pada banyak usaha dan bisnis.

Kekuatan ekonomi adalah nilai jual yang dikampanyekan Trump dalam pemilihan presiden November 2020 nanti.

Namun, Trump sebenarnya sudah diperingatkan soal pembukaan dini tersebut. Tindakan itu bisa membuat banyak nyawa menjadi korban.

Trump berkata, "Saya harus mengambil keputusan besar dalam hidup saya."

Baca juga: Mengapa Kasus Covid-19 di New York Terbanyak di Dunia? Ini Penyebabnya

Panduan negara bagian soal social distancing

Saat ini pemerintah negara bagian masih menerapkan aturan social distancing sampai akhir April 2020. Namun harapan mulai tumbuh ketika Trump mengabarkan bahwa rakyat AS bisa mulai beraktivitas normal pada awal Mei, setidaknya di beberapa negara bagian.

Keputusan akandidasarkan pada data medis, tetapi juga sangat terpengaruh oleh pertimbangan politik dan saran dari komunitas bisnis yang telah hancur oleh penutupan.

Baca juga: Remaja 15 Tahun Jadi Korban Meninggal Covid-19 Ketiga di Pedalaman Amazon

Untuk mengurus hal ini, Trump mengatakan dia akan mengumumkan anggota gugus tugas baru pada Selasa mendatang.

"Saya menyebut satuan ini (sebagai) Satuan Gugus Tugas Pembukaan Negara atau Dewan Pembukaan Negara kami," kata Trump.

Kelompok ini akan mencakup 'dokter dan pebisnis yang sangat hebat'serta mungkin gubernur negara bagian.

Baca juga: Dikarantina 3 Kali Berturut-turut, Pria Ini Jadi Trending Topic di China

Jika diperhatikan, Trump tampaknya akan mencari dukungan luas untuk hal-hal yang bisa menjadi keputusan yang berbahaya secara politik, dia mengatakan bahwa dia ingin perwakilan bipartisan dari para politisi di dewan.

"Saya ingin memakai kedua belah pihak," katanya.

Dia meyakinkan pada kritik yang mengatakan risiko jika terburu-buru membuka perekonomian AS bahwa pendapat medis akan menjadi faktor kunci.

"Kami sedang melihat tanggal, kami berharap kami dapat memenuhi tanggal tertentu, tetapi kami tidak melakukan apa-apa sampai kami tahu negara ini akan sehat," kata Trump.

"Kami tidak ingin kembali dan mulai melakukannya dari awal lagi."

Baca juga: Di Tengah Lockdown Virus Corona, Paus Fransiskus Pimpin Misa Jumat Agung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Global
28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

Global
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com