Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Covid-19, India Perpanjang Lockdown Dua Minggu

Kompas.com - 12/04/2020, 06:35 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Perdana Menteri India Narendra Modi akan memperpanjang lockdown untuk menekan pandemi terbesar di dunia selama dua minggu. 

Hal itu dikonfirmasi oleh para menteri negara setelah pembicaraan pada Sabtu (11/4/2020) tentang dampak virus corona yang terus meningkat di negara itu.

Lockdown tiga minggu yang sebelumnya diberlakukan akan berakhir Selasa (14/4/2020).

Baca juga: [Kabar Baik di Tengah Wabah Corona] Pakar Vaksinologi Oxford Yakin Vaksin Siap Awal September

Tetapi dengan meningkatnya jumlah kematian, beberapa menteri utama dari 29 negara bagian dan teritori India telah mendesak Modi untuk memperpanjang pembatasan bagi 1,3 miliar penduduk di India itu.

Dua negara bagian, Odisha dan Punjab telah memperpanjang lockdown sekitar dua minggu.

Namun para kritikus mengatakan lockdown nasional diperlukan untuk menghentikan orang-orang yang melakukan mobilitas di dalam negara itu karena berpotensi membawa virus.

Baca juga: WHO Mendata Laporan Kasus Pasien Sembuh Virus Corona yang Terjangkit Ulang

India sejauh ini melaporkan sekitar 7.500 kasus virus corona dan 240 kasus kematian. Tetapi pemerintah mengatakan tidak ada transmisi komunitas.

Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal mengatakan di Twitter setelah pembicaraan dengan semua menteri negara bahwa Modi telah mengambil "keputusan yang tepat" untuk memperpanjang penutupan.

"Hari ini, posisi India lebih baik daripada banyak negara maju karena kami memulai lockdown lebih awal. Jika dihentikan sekarang, semua keuntungan yang sudah kita mulai akan hilang."

Baca juga: AS Negara Pertama yang Catatkan 2.000 Kematian Covid-19 dalam Sehari

Para menteri lain yang juga ikut dalam pembicaraan konferensi video pada Sabtu mengatakan kepada media bahwa lockdown akan berlangsung selama dua minggu lagi.

Pemerintah tidak membuat pengumuman segera dan pejabat mengatakan Modi mungkin tidak membuat pernyataan sampai Minggu (12/4/2020).

Menurut laporan, pemerintah Hindu-nasionalis merasa khawatir tentang dampak pembatasan dan larangan penerbangan internasional terhadap ekonomi, yang melambat bahkan sebelum krisis pandemi ini masif menyebar.

Baca juga: 19 Petugas Medis NHS Inggris Tewas akibat Virus Corona, Matt Hancock Minta Jangan Salahkan APD

Jutaan orang telah kehilangan pekerjaan dalam tiga minggu terakhir dan lockdown itu memicu migrasi massal ketika para pekerja menuju desa asal mereka.

Setiap negara bagian sekarang telah menyatakan ada kasus virus corona di wilayahnya, tetapi Maharashtra, yang termasuk ibu kota keuangan Mumbai, berada di antara yang paling parah kasus positifnya.

Negara bagian barat memiliki lebih dari 1.600 kasus dan lebih dari 110 kematian dari total kasus di India.

Baca juga: Bebas dari Dakwaan Skandal Seks Anak, Kardinal George Pell Tulis Surat. Apa Isinya?

Halaman:
Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com