Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah 30.000 Kasus Sehari, Jumlah Kasus Covid-19 di AS Tembus 500.000

Kompas.com - 11/04/2020, 15:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jumlah kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS) menembus angka 500.000 pada Jumat (10/4/2020).

Angka 500.000 itu dicatatkan setelah ada penambahan 30.000-35.000 kasus dalam sehari di Negeri "Uncle Sam".

Lalu hingga Sabtu (11/4/2020) AS tepatnya mencatatkan 503.177 kasus virus corona.

Baca juga: Pertimbangkan Perekonomian AS, Trump Ingin Lockdown Segera Berakhir

Sebanyak 18.761 korban meninggal dunia, sedangkan pasien sembuh sejumlah 27.314 orang.

Dari 457.102 kasus yang masih aktif saat ini, 10.917 di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Hanya Italia yang memiliki jumlah korban meninggal lebih banyak dari AS, yakni 18.849 jiwa hingga Jumat (10/4/2020) meski populasinya jauh lebih kecil.

Baca juga: Mengapa Kasus Covid-19 di New York Terbanyak di Dunia? Ini Penyebabnya

Dilansir dari Reuters, para pejabat memperingatkan jumlah kematian kemungkinan akan memuncak minggu ini lalu turun.

Pendapat tersebut berdasarkan bukti bahwa jumlah penambahan infeksi mulai stabil di negara bagian New York, yang merupakan pusat penyebaran virus corona di AS.

Namun dengan banyaknya warga AS yang merayakan hari Paskah pada Minggu (12/4/2020), seorang pakar penyakit menular ternama di AS memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk melonggarkan aturan.

Baca juga: Catatkan Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia, New York Gali Kuburan Massal

"Sekarang bukan saatnya untuk mundur," kata Dr Anthony Fauci, dikutip dari Reuters.

Reuters juga mengabarkan, aturan physical distancing telah berdampak buruk pada perekonomian AS.

Beberapa ekonom memperkirakan jumlah pengangguran mencapai 20 juta orang pada April.

Baca juga: Di Tengah Wabah Corona, Trump Ingin Perekonomian AS Mulai Aktif Awal Mei

Hal ini menimbulkan pertanyaan berapa lama penutupan bisnis dan pembatasan perjalanan dapat dipertahankan.

Para pejabat ekonomi di pemerintahan Trump mengatakan pada Kamis (9/4/2020), bahwa mereka percaya ekonomi AS dapat mulai bergerak lagi pada Mei.

Kemudian secara global, tercatat 1.700.816 kasus virus corona hingga Sabtu (11/4/2020) dengan 102.787 korban meninggal dunia, menurut data dari Worldometers.

Jumlah pasien sembuh 376.615 dan paling banyak terdapat di China (77.525), Spanyol (55.668), dan Jerman (53.913).

Baca juga: AS Kritik WHO, Anggap Hiraukan Peringatan Dini Virus Corona dari Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com