Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga Medis New York Kenang Rekan Mereka yang Gugur Merawat Pasien Covid-19

Kompas.com - 11/04/2020, 14:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Dengan lilin, foto, dan bunga, tenaga medis di New York, AS, memberi penghormatan bagi rekan mereka yang gugur merawat pasien Covid-19.

Mereka berdiri di depan Rumah Sakit Mount Sinai Group, Manhattan, dengan bentuk hati digambar oleh lilin elektrik, dan huruf yang membentuk kata HOPE.

Di tengah cuaca dingin, para tenaga medis itu memberikan pidato pendek penghormatan bagi dokter dan perawat yang gugur karena Covid-19.

Baca juga: Mengapa Kasus Covid-19 di New York Terbanyak di Dunia? Ini Penyebabnya

Dilansir AFP Sabtu (11/4/2020), mereka semua mengenang kolega mereka sambil ada yang membawa foto mendiang. Salah satunya adalah perawat Joanne Mee Wah Loo.

"Kami datang ke sini untuk menghormati, mendoakan, dan mengenang para pahlawan kami yang telah tiada," kata Joanne pada Jumat(10/4/2020).

Tidak diketahui berapa tenaga kesehatan yang meninggal sejak wabah menjangkiti New York City, yang kini mencatatkan 95.000 kasus dan lebih dari 5.800 kematian.

Tetapi di RS Mount Sinai, adalah Kious Kelly, seorang perawat yang diketahui terinfeksi virus corona, meninggal pada akhir Maret.

Salah satu rekannya, Lenore Leiba, menyatakan Kelly adalah sosok yang baik, pekerja keras yang sangat mencintai pekerjaannya.

"Sangat penting merayakan hidupnya, kehidupan dan siapa mereka. Mereka tak peduli dengan hidup mereka, karena mereka memikirkan orang lain," puji Leiba.

Baca juga: Catatkan Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia, New York Gali Kuburan Massal

"Tak manusiawi"

Tirzah Caraballo, sekretaris bedah patologi RS Montefiore Bronx, datang untuk menghormati Christine Hunt, resepsionis selama 35 tahun yang juga meninggal karena virus.

"Dia adalah ibu, rekan, dan saudara kami. Dia tidak boleh mengenakan masker karena dia adalah sekretaris. Karena itu dia wafat," ratap Caraballo.

Dia mengungkapkan pada awal wabah, staf administratif tak mendapat jatah masker karena diperuntukkan bagi dokter dan perawat.

Caraballo mengakui kini semuanya sudah berubah, di mana staf bagian penerima pasien kini juga mendapatkan jatah pelindung diri.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Tablighi Jamaat Disorot | New York Siapkan Kuburan Massal

"Kami sudah kehilangan banyak. Tak seharusnya ada keputusan siapa yang pantas menerima masker, siapa yang tidak. Itu tak manusiawi," keluhnya.

Upacara tersebut tak berlangsung lama. Peringatan itu dimulai pada pukul 19.00, bersamaan dengan tepuk tangan bagi garda medis di New York bergema.

Kendaraan tim pemadam kebakaran berhenti dengan kru-nya bertepuk tangan, bersama sejumlah warga yang melintas. Sekitar 40 menit kemudian, acara itu selesai.

Judy Sheridan-Gonzalez, Presiden Asosiasi Perawat Negara Bagian New York mengucapkan terima kasih kepada mereka yang sudah datang.

"Saya berharap kami tidak perlu melakukan ini lagi," jelasnya.

Baca juga: Peneliti Sebut Virus Corona yang Menyebar di Kota New York Berasal dari Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com