BERLIN, KOMPAS.com - Langkah-langkah yang ditempuh pemerintah Jerman untuk memperlambat penyebaran virus corona mulai menuai hasilnya.
Pendapat itu disampaikan oleh bagian pengendalian penyakit di Robert Koch Institute (RKI) pada Jumat (3/4/2020).
"Kami melihat penyebaran virus semakin lambat... Ini berhasil," kata presiden RKI Lothar Wieler, dikutip dari AFP.
Baca juga: Jerman akan Tiru Cara Korsel Tangani Virus Corona
Ia juga menekankan bahwa pembatasan pada kehidupan publik "perlu dipertahankan," dan masih terlalu dini untuk mengklaim kemenangan.
Wieler menjelaskan bahwa kini setiap orang yang tertular Covid-19 hanya menginfeksi rata-rata 1 orang.
Sebelumnya, orang yang terinfeksi bisa menulari hingga 7 orang.
Baca juga: Khawatirkan Dampak Ekonomi Corona, Menteri Jerman Ini Bunuh Diri
"Jika angkanya di bawah 1, maka itu berarti epidemi perlahan mereda. Itulah tujuan kami," katanya.
"Kami tahu bahwa kami telah mendorong jumlahnya ke 1 dengan berbagai upaya, dan kami berharap untuk menekannya lebih jauh."
Untuk mewujudkannya, Wieler juga mendesak masyarakat agar tetap mematuhi aturan pemerintah.
Baca juga: Krisis Virus Corona Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Kanselir Jerman Angela Merkel
Aturan-aturan itu mencakup larangan pertemuan publik lebih dari 2 orang, dan persyaratan untuk menjaga jarak setidaknya 1,5 meter dari orang lain setiap saat.
"Saya perlu mengatakan dengan sangat jelas: upaya-upaya ini perlu dipertahankan."
"Menjaga jarak Anda dan tetap di rumah sangat penting, kalau tidak kita tidak akan mendorong angka (penularan) di bawah 1," lanjut Wieler.
Baca juga: Tunjukkan Solidaritas, Jerman akan Rawat 6 Pasien Corona dari Italia
Negara-negara federal di seluruh negeri telah menerapkan hukuman untuk menindak mereka yang melanggar aturan.
Di ibu kota Berlin misalnya, orang berisiko didenda hingga 500 euro (sekitar Rp 8,9 juta) karena berdiri terlalu dekat dengan orang lain.
Sementara itu RKI mengubah rekomendasinya pada Jumat, untuk mendorong warga mengenakan masker buatan sendiri di tempat umum.
Baca juga: Dokternya Terinfeksi Virus Corona, Kanselir Jerman Angela Merkel Dikarantina