Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: Angka Penularan di Jerman Melambat

Pendapat itu disampaikan oleh bagian pengendalian penyakit di Robert Koch Institute (RKI) pada Jumat (3/4/2020).

"Kami melihat penyebaran virus semakin lambat... Ini berhasil," kata presiden RKI Lothar Wieler, dikutip dari AFP.

Ia juga menekankan bahwa pembatasan pada kehidupan publik "perlu dipertahankan," dan masih terlalu dini untuk mengklaim kemenangan.

Wieler menjelaskan bahwa kini setiap orang yang tertular Covid-19 hanya menginfeksi rata-rata 1 orang.

Sebelumnya, orang yang terinfeksi bisa menulari hingga 7 orang.

"Jika angkanya di bawah 1, maka itu berarti epidemi perlahan mereda. Itulah tujuan kami," katanya.

"Kami tahu bahwa kami telah mendorong jumlahnya ke 1 dengan berbagai upaya, dan kami berharap untuk menekannya lebih jauh."

Untuk mewujudkannya, Wieler juga mendesak masyarakat agar tetap mematuhi aturan pemerintah.

Aturan-aturan itu mencakup larangan pertemuan publik lebih dari 2 orang, dan persyaratan untuk menjaga jarak setidaknya 1,5 meter dari orang lain setiap saat.

"Saya perlu mengatakan dengan sangat jelas: upaya-upaya ini perlu dipertahankan."

"Menjaga jarak Anda dan tetap di rumah sangat penting, kalau tidak kita tidak akan mendorong angka (penularan) di bawah 1," lanjut Wieler.

Negara-negara federal di seluruh negeri telah menerapkan hukuman untuk menindak mereka yang melanggar aturan.

Di ibu kota Berlin misalnya, orang berisiko didenda hingga 500 euro (sekitar Rp 8,9 juta) karena berdiri terlalu dekat dengan orang lain.

Sementara itu RKI mengubah rekomendasinya pada Jumat, untuk mendorong warga mengenakan masker buatan sendiri di tempat umum.

"Penting untuk dipahami, masker semacam itu tidak akan melindungi pemakainya, tetapi dapat membantu melindungi orang lain," ungkap Wieler.

Dia menambahkan bahwa belum ada bukti ilmiah masker akan membatasi penyebaran virus, tetapi "tampaknya masuk akal".

Menurut data RKI pada Jumat (3/4/2020), Jerman telah mencatatkan lebih dari 79.000 kasus virus corona.

Sebanyak 1.017 korban meninggal dunia, dan Wieler memperingkatkan jumlah itu sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

"Kami tidak akan sanggup menguji semua orang... Saya menganggap kami akan memiliki lebih banyak kematian daripada yang tercatat secara resmi."

Wieler pun mengatakan, angka kematian di Jerman akan terus meningkat.

Statistik terakhir menunjukkan rasio kematian di Jerman telah melonjak jadi 1,2 persen, tapi masih lebih rendah daripada negara-negara tetangganya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/03/200558070/kabar-baik-di-tengah-wabah-corona-angka-penularan-di-jerman-melambat

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke