Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Catatkan 793 Kematian Harian Covid-19, Jumlah Korban di Italia Turun ke 651 Sehari

Kompas.com - 23/03/2020, 08:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ROMA, KOMPAS.com - Secercah harapan muncul di Italia dengan penurunan jumlah korban meninggal 651 orang pada Minggu (23/3/2020), setelah sempat menyentuh angka 793 korban jiwa sehari sebelumnya.

"Angka-angka yang diumumkan hari ini lebih rendah daripada kemarin," kata Kepala Layanan Perlindungan Sipil Italia, Angelo Borrelli, dikutip dari AFP.

"Saya berharap dan kita semua berharap (penurunan) angka-angka ini dapat terjadi lagi di hari-hari berikutnya, tapi jangan lengah," imbuhnya.

Baca juga: Laporkan 793 Kasus Kematian Harian Covid-19, Korban Meninggal di Italia Capai 4.825 Orang

Negeri "Pizza" telah melakukan banyak pengorbanan, mulai dari aspek ekonomi dan kebebasan sosial, untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Perdana Menteri Giuseppe Conte mengambil langkah ekstra pada Sabtu, untuk menutup pabrik yang "tidak penting" sampai 3 April.

Conte juga mengindikasikan lockdown nasional akan diperpanjang dalam waktu mingguan atau bahkan bulan, tapi belum diketahui pastinya.

Baca juga: Hadapi Virus Corona, Irak Umumkan Lockdown Sampai 28 Maret

Denda juga dijatuhkan bagi para penduduk yang keluar rumah tanpa alasan jelas.

Khusus untuk area di sekitar Milan, denda ditingkatkan dari 206 euro ( sekitar Rp 3,5 juta) ke 5.000 euro (sekitar Rp 85 juta).

Jumlah korban tewas pada Sabtu menunjukkan semua upaya itu gagal, namun angka-angka di Minggu memberi mereka harapan.

Baca juga: Taiwan Lacak Karantina Warganya dari Ponsel, Denda Rp 500 Juta kalau Melanggar

"Kita tidak boleh terlalu jemawa atau terlalu menafsirkan hal-hal," kata Pakar Komite Ilmiah Pemerintah, Franco Locatelli.

Akan tetapi dia menambahkan, "Ini adalah tanda bahwa kami menyambut positif."

Sejak pasien pertama meninggal di Lombardia pada 21 Februari lalu, jumlah korban di wilayah itu sebanyak 5.476.

Baca juga: Banyak Lansia dan Fasilitas Kurang Memadai, Faktor Angka Kematian Virus Corona di Italia Tinggi

Ujian untuk fasilitas kesehatan Milan

Aturan yang ditetapkan di Milan serta kota-kota sekitarnya lebih ketat dari wilayah lain di Italia.

Gubernur Lombardia, Attilio Fontana, pada Sabtu melarang masyarakat melakukan jogging. Kebijakan yang menyita perhatian internasional.

Baik pemerintah lokal maupun nasional telah meminta warga Italia untuk mengorbankan kebebasannya demi kebaikan nasional selama dua pekan.

Di Lombardia, aturan ini berakhir kemarin.

Baca juga: Hanya dalam Sebulan, Wajah Italia Berubah Drastis karena Wabah Corona

Risikonya memang tinggi, tapi melihat angka penurunan akhir-akhir ini tampaknya kebijakan itu telah membuahkan hasil.

Minggu (23/3/2020) Milan mencatatkan 30,4 persen dari total kasus di Italia, turun dari 51,6 persen pada 8 Maret.

Kemudian kasus kematian juga turun di Kota Mode tersebut.

Sebelumnya Milan mencatatkan dua pertiga kematian dari total korban di seluruh Italia, tapi kini wilayah berpenduduk 10 juta orang itu memiliki 55,5 persen kasus kematian kemarin.

Baca juga: Komentar Roberto Mancini tentang Warga Italia yang Bernyanyi di Balkon

Akan tetapi, fasilitas kesehatan di Milan sedang mengalami ujian berat.

Kemarin, jumlah pasien yang menerima perawatan intensif naik di atas 3.000 untuk pertama kalinya.

Sebelumnya hanya ada 650 pasien yang dirawat intensif dua minggu lalu.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com