[POPULER GLOBAL] Perubahan Wajah Italia karena Corona | Virus Corona Bisa Bertahan di Udara

KOMPAS.com - Kehidupan di Italia mengalami perubahan drastis sejak virus corona masuk ke Negeri "Pizza".

Ketika kasus kematian pertama terjadi, warga Italia masih menjalani kehidupan seperti biasanya. Namun kini, situasinya sudah berbanding terbalik 180 derajat.

Sementara itu sebuah studi menunjukkan virus corona bisa bertahan di udara (survive in airborne).

Hal ini membuat WHO mempertimbangkan tindakan pencegahan untuk tim medis.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Kedua berita ini bisa Anda simak dalam berita terpopuler global sepanjang Minggu (22/3/2020) sampai Senin (23/3/3030).

Berikut rangkuman selengkapnya.

1. Hanya dalam Sebulan, Wajah Italia Berubah Drastis karena Wabah Corona

Italia menunjukkan perubahan drastis di rodak kehidupannya, hanya sebulan setelah virus corona memasuki negara pimpinan Giuseppe Conte tersebut.

Ketika kasus kematian pertama terjadi, kafe-kafe dan bar penuh sesak, tempat wisata ramai, dan kehidupan politik masih sedramatis biasanya.

Tapi kini suasananya berubah drastis, setelah Italia mencatatkan angka kematian tertinggi di dunia akibat penyebaran Covid-19.

Apa saja yang berubah di Italia? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.

2. Virus Corona Mampu Bertahan di Udara, WHO Pertimbangkan Pencegahan untuk Staf Medis

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sedang mempertimbangkan tindakan pencegahan melalui udara untuk staf medis, sejak studi menunjukkan bahwa virus corona mampu bertahan hidup di udara (survive in airborne) dalam beberapa kondisi.

Dr Maria Van Kerkhove mengatakan sangat penting bagi petugas kesehatan untuk melakukan tindakan pencegahan tambahan ketika mereka bekerja dan melakukan prosedur seperti itu pada pasien.

Bagaimana langkah pencegahan yang akan diterapkan WHO? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.

3. Atasi Wabah Virus Corona, China Gunakan 3 Strategi

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, perjuangan China melawan wabah virus corona memberikan secercah harapan bagi dunia.

Salah satu alasan mengapa WHO mengatakan itu adalah selama tiga hari beruntun, Wuhan, kota tempat wabah terdeteksi, tidak melaporkan infeksi domestik.