ROMA, KOMPAS.com - Hanya dalam waktu sebulan sejak kematian pertama akibat virus corona terjadi di Italia, potret kehidupan di Negeri "Pizza" langsung berubah drastis.
Ketika kasus kematian itu terjadi, situasi di Italia masih normal seperti biasanya.
Kafe-kafe dan bar penuh sesak, tempat-tempat wisata ramai pengunjung, dan kehidupan politik masih sedramatis biasanya.
Namun sekarang situasinya berbeda jauh.
Baca juga: Pandemi Virus Corona, Sepak Bola Italia Diprediksi Redup Sampai Oktober
Jalanan di Italia sepi, dan para politisi sangat sibuk, dalam perjuangan negara menahan pandemi global terburuk selama hampir seabad ini.
Jumlah kematian akibat Covid-19 di Italia sekarang yang tertinggi di dunia, menyalip China tempat wabah ini pertama kali muncul akhir tahun lalu.
Kematian pertama, seorang pensiunan pekerja bangunan di dekat Padua, diiringi peningkatan yang stabil dalam penambahan kasus.
Pemerintah kemudian melakukan isolasi di beberapa kota di wilayah tersebut.
Baca juga: Dokter Italia yang Peringatkan Sarung Tangan Langka Meninggal karena Virus Corona
"Semuanya terkendali," kata Perdana Menteri Giuseppe Conte, setelah penutupan pertama dilakukan.
Dia berharap bisa membendung kekhawatiran atas penyebaran virus corona di Italia, tapi terbukti keyakinannya masih prematur.
Sekarang, lebih dari 4.800 orang telah meninggal karena virus corona di negara Mediterania itu, dan lebih dari 53.000 orang terinfeksi.
Hal ini memicu krisis kesehatan masyarakat, dan membuat sistem perawatan kesehatan di Italia sangat kewalahan.
Baca juga: Paulo Dybala dan Paolo Maldini Terjangkit Covid-19, Bukti Italia Masih Kendor
Korban pertama bernama Adriano Trevisan itu adalah titik balik Italia, yang kini berjuang dengan ratusan kematian baru setiap harinya dan kasus infeksi terus bertambah.
Pada hari yang sama ketika Trevisan meninggal di sebuah rumah sakit di Schiavonia, Napoli mengalahkan Brescia di liga sepak bola Serie A.
Sementara itu di Milan, Versace menyajikan koleksi gender campuran di Fashion Week.
Baca juga: Lockdown di Italia Bikin Bek Inter Milan Jadi Kutu Buku