Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Konsumsi Garam Terlalu Banyak, Awas Darah Tinggi

Kompas.com - 30/03/2024, 10:31 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.comGaram merupakan salah satu bumbu dapur yang sudah familier bagi banyak orang di dunia.

Hampir setiap masakan, membutuhkan garam sebagai bumbunya, mulai makanan berkuah hingga gorengan.

Garam memang menambahkan cita rasa asin pada masakan. Dipadukan dengan bumbu dapur lain, maka akan membuat rasa makanan menjadi lezat.

Baca juga: Cara Olah Pakcoy, Bilas Dulu dengan Air Garam

Meski begitu, garam ternyata mempunyai dampak buruk, terutama apabila dikonsumsi secara berlebihan.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), anjuran konsumsi garam satu orang per hari ternyata sangat sedikit, yakni 5 gram atau satu sendok teh.

Bahaya terlalu banyak garam

Dilansir dari laman healthline, mengonsumsi garam dalam jumlah yang terlalu banyak akan memunculkan konsekuensi yang harus dihadapi, yakni:

1. Kenaikan tekanan darah

Setelah makan garam yang terlalu banyak, biasanya dampak yang biasanya langsung dirasakan adalah kenaikan tekanan darah.

 Anda perlu waspada, jika tekanan darah Anda lebih dari 140/90 mmHg. Itu bisa menjadi penyebab penyakit jantung.Shutterstock/angellodeco Anda perlu waspada, jika tekanan darah Anda lebih dari 140/90 mmHg. Itu bisa menjadi penyebab penyakit jantung.

Itu karena setelah makan darah volume darah lebih besar mengalir melalui pembuluh darah dan arteri.

Baca juga: 15 Suplemen Penurun Tekanan Darah, Baik bagi Penderita Hipertensi

Jika terus menerus dilakukan (banyak makan garam), maka tubuh bisa terkena hipertensi atau darah tinggi.

2. Retensi air

Memakan banyak garam berarti memasukkan natrium lebih banyak ke tubuh. Untuk mengimbanginya, tubuh akan menahan lebih banyak air.

Baca juga: 11 Penyebab Retensi Air dalam Tubuh yang Perlu Diwaspadai

Dengan begitu, tubuh akan mengalami pembengkakan akibat retensi air ini, terutama di bagian tangan dan kaki. Berat badan juga biasanya menjadi bertambah.

3. Kehausan

Agar bisa mengurangi natrium berlebih, maka tubuh akan bereaksi dengan memicu rasa haus, sehingga kita bisa segera minum air.

Ilustrasi hausshutterstock Ilustrasi haus

Apabila tidak minum air, tubuh bisa terkena hipernatremia atau kelebihan kadar natrium di atas batas aman.

Kondisi itu adalah saat cairan keluar dari sel dan masuk dalam darah guna mengencerkan natrium.

Baca juga: Alasan Kopi Kurang Pas Dikonsumsi Saat Sahur, Bikin Haus

Sel yang kekurangan cairan, menyebabkan kebingungan, kejang, koma, hingga kematian. Gejalanya berupa gelisah, sulit bernapas, sulit tidur, dan volume air kecil berkurang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com