Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran Ramen di Jepang Larang Pelanggan Makan Sambil Nonton YouTube

Kompas.com - 24/03/2023, 18:12 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Sumber Soranews24

KOMPAS.com - Debu-chan, restoran ramen di Tokyo, Jepang membuat larangan makan sambil menonton video YouTube selama pelanggan berada di sana.

Dilansir dari Soranews24, pemilik Debu-chan, Kota Kai mengumumkan peraturan ini pada pekan lalu dan masih dilanjutkan hingga kini.

Kai menyampaikan, ada dua alasan besar mengapa ia melarang pelanggan menyantap ramen sembari menonton YouTube.

Pertama, pembagian fokus pelanggan cenderung lebih besar mengarah pada gawai daripada hidangan ramen di depannya.

Akhirnya, ramen akan menjadi lembek karena terlalu lama dimakan dan menyakiti hati Kai sebagai pemilik sekaligus pembuatnya.

Menyantap ramen sambil menonton video juga bisa memengaruhi durasi makan pelanggan bertambah lama.

Semakin lama pelanggan menghabiskan ramennya, akan sulit bagi pelanggan baru untuk mendapatkan meja kosong dan menyebabkan atrean memanjang di luar restoran.

"Pasti sulit bagi orang-orang yang mengantre dan melihat orang-orang yang duduk sebelum mereka datang sambil bersantai dengan video," ujar Kai.

Baca juga:

Ilustrasi ramen kuah pedas yang creamy.DOK.SHUTTERTOCK/SnapFocus Ilustrasi ramen kuah pedas yang creamy.

Kebijakan baru di restorannya ini menurut Kai akan mempercepat proses masuk dan keluarnya pelanggan. Tempat makan pun bisa langsung didapat tanpa perlu mengantre.

Larangan makan sambil menonton video di Debu-chan memicu perdebatan yang berkaitan dengan nilai budaya dan norma masyarakat Jepang.

Masyarakat Jepang terbiasa menghormati makanan dan koki. Budaya mengosongkan meja ketika ada orang yang sedang menunggu tempat kosong juga dianggap sebagai etika makan.

Terlebih bila hal itu terjadi pada waktu makan siang atau makan malam di kota-kota besar, termasuk Tokyo.

Keselerasan larangan dan budaya makan orang Jepang membuat Debu-chan mendapat pujian dari warganet.

Namun, tidak sedikit juga orang yang kontra terhadap peraturan ini. Menilai bahwa restoran terlalu memaksa kehendak pelanggan.

Ada juga yang beranggapan bahwa peraturannya kurang tepat. Pelanggan tetap bolen menikmati tontonan televisi, sementara video YouTube dilarang.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com