Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Penggiling Kopi, yang Bikin Minum Kopi Jadi Lebih Praktis 

Kompas.com - 22/12/2021, 15:03 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com- Penggiling kopi atau disebut pula grinder, berfungsi untuk menghaluskan biji kopi panggang agar kemudian kopi bisa diseduh atu diekstrak. 

Kedai kopi lokal yang memiliki banyak cabang Excelso menjelaskan sejarah dan penggunaan grinder kopi ini. 

Melalui kelas “Grinder: Pengaruh Gilingan Kopi Terhadap Seduhan” oleh Training Manager Excelso Multirasa, Iffung Exka Hadiyawan, menyampaikan materi ini di Excelso Plaza Indonesia Jakarta dan Excelso HR. Muhammad Surabaya. 

Iffung menjelaskan grinder adalah salah satu alat penting yang mempengaruhi kenikmatan kopi. 

Baca juga:

"Maka sebab itu perlunya mengetahui level grind size yang tepat," kata Iffung dikutip dari siaran pers Selasa (21/22/2021).

"Pada saat menikmati kopi dengan gilingan berbeda itulah kita merasakan perbedaan rasa yang dihasilkan dengan menggunakan jenis kopi yang sama,” lanjutnya. 

Ia juga menjelaskan, grinder kopi baru ditemukan pada abad 17. 

Kopi ditemukan di Ethiopia pada abad delapan. Awalnya kopi dinikmati dengan cara dimakan langsung. Selanjutnya, dikenal proses tumbuk menggunakan lesung. 

Barulah pada 1655 Nicholas Book asal Inggris menemukan alat penggiling kopi pertama. 

Baca juga:

Alat ini menggunakan crane (engkol) di bagian atasnya yang digunakan untuk menggiling kopi. 

Selanjutnya pada 1798 Thomas Bruf asal Amerika menyempurnakan grinder dan kemudian menjadi orang pertama yang mendapatkan paten untuk alat penggiling kopi. 

Kemudian Charles Parker berhasil mengembangkan desain dari grinder buatan Thomas Bruff pada 1898.  

Hobart Manufacturing Company menemukan mesin penggiling otomatis dengan bantuan listrik (electric grinder). 

Desain electric grinder ini  terus dikembangkan hingga pada 1913. Hobart juga mendapatkan paten untuk penemuan mesin tersebut. 

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com