Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perayaan Onde, Tradisi Makan Onde Sesuai Jumlah Umur

Kompas.com - 22/12/2021, 11:32 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Perayaan Onde atau Festival Dongzhi merupakan hari perayaan dari China, yang diperingati pada puncak musim dingin di China.  

Sampai saat ini, orang Tionghoa di Indonesia memperingati perayaan ini dengan tradisi makan onde atau disebut wedang ronde di  Indonesia. 

Ketua Kecapi Batara, Diyah Wara Restiyati menyebutkan Perayaan Onde biasanya jatuh pada 21atau 22 Desember setiap tahun. 

"Orang Tionghoa biasa bilang Tan Cik yang artinya dingin dan puncak," kata Diyah dikutip dari artikel Kompas.com, Selasa (19/12/2017). 

Baca juga:

Sejarah Perayaan Onde ini konon sudah ada sejak Dinasti Han (206 SM - 220 M). Pada zaman Dinasti Song (1127-1152 M) Perayan Onde dilaksanakan dengan sembahyang arwah leluhur dan lima unsur di bumi yang terdiri dari logam, air, api, tanah, dan kayu.

Seiring waktu perayaan Onde menjadi salah satu perayan penting di China dan daerah migrasi, tak terkecuali Indonesia. Tepatnya sejak zaman Dinasti Qing (1644-1911 M). 

Tradisi makan onde sesuai jumlah umur

Ilustrasi wedang rondeShutterstock.com / Nugroho Ari Ilustrasi wedang ronde

Tradisi Perayaan Onde terbilang sederhana, karena hanya dirayakan oleh keluarga inti. Biasanya semua keluarga inti berkumpul untuk membuat onde, berdoa bersama, dan makan onde bersama. 

Ada tradisi unik yang dipercaya yang itu menyantap onde sesuai jumlah usia ditambah satu. 

Ini adalah pengharapan agar usia bertambah panjang. Namun tradisi ini hanyalah kepercayaan dan tidak dilakukan semua orang. 

Baca juga:

Kepercayaan lainnya, jika ada anggota keluarga yang hamil membakar onde, jika onde pecah maka bayinya berjenis kelamin perempuan, kalau tetap utuh berjenis kelamin laki-laki.

Onde yang berbentuk bulat memiliki filosofi yang melambangkan keutuhan, persatuan, harmonisasi keluarga. 

Onde juga melambangkan lambang keseimbangan alam yakni Yin dan Yang.

Selain itu, bahan onde dari tepung beras yang lengket melambangkan ikatan persaudara. Air kuah gula manis melambangkan hubungan antar keluarga yang manis.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com