Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Faktor Pendukung Lahirnya Kuliner Indonesia, Ada Pengaruh Berbagai Budaya

Kompas.com - 16/12/2021, 18:33 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kuliner Indonesia melibatkan berbagai rempah pilihan. Hal ini tidak bisa dipisahkan dari tanah yang subur dan alam yang menyimpan berbagai kekayaan.

Kuliner Indonesia yang begitu beragam juga didukung berbagai faktor sehingga lestari hingga kini.

Sejarawan Universitas Padjadjaran Fadly Rahman dalam webinar "Bincang Bincang Kuliner Kegemaran Presiden RI Ke-1" pada Kamis (16/12/2021) mengatakan, terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi lahirnya kuliner Indonesia:

Baca juga:

1. Sumber daya alam

Fadly mengatakan, kuliner Indonesia kaya akan cita rasa karena adanya sumber daya alam yang menyediakan berbagai macam rempah dan bahan makanan.

Alam Indonesia sangat subur sehingga menghasilkan berbagai bahan alam yang kaya manfaat. Di antaranya yaitu beras, aneka umbi-umbian, dan sagu.

Selain itu, juga ada sumber protein nabati dan hewani. Sumber protein nabati meliputi berbagai jenis tumbuhan yang dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga.

Sementara itu, sumber protein hewani diperoleh dari kekayaan darat dan laut Indonesia. Mulai dari hewan ternak dan potensi laut yang sangat kaya.

Baca juga: Resep Ubi Panggang Mentega, Teman Makan Daging Kalkun Saat Thanksgiving

Kue panada khas Manado, sajian Restoran Rarampa di kawasan Mahakam, Jakarta.KOMPAS/RIZA FATHONI Kue panada khas Manado, sajian Restoran Rarampa di kawasan Mahakam, Jakarta.

2. Sejarah

Tidak semua makanan Indonesia yang kita jumpai saat ini murni dari Tanah Air, ada juga yang berasal dari hasil asimilasi dengan budaya asing.

Melihat dari faktor sejarah, banyaknya pendatang ke Indonesia memberi ragam warna dan perubahan pada cita rasa kuliner di Indonesia. 

Beberapa pendatang yang memberi pengaruh pada kuliner Indonesia di antaranya berasal dari Arab dan Eropa.

Ilustrasi semur jengkol khas Betawi. SHUTTERSTOCK/IKA RAHMA H Ilustrasi semur jengkol khas Betawi.

3. Budaya

Masyarakat Indonesia pada masa lalu bersifat dinamis dan sangat terbuka dengan berbagai budaya yang datang. Hal ini kemudian memunculkan pertemuan antar budaya.

"Kalau kita lihat kuliner yang sekarang merupakan hasil dari pertemuan berbagai budaya, ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi kebudayaan," jelas Fadly.

Ilustrasi bumbu pecel. Dok. Shutterstock/ Alifadvertising12 Ilustrasi bumbu pecel.

4. Ekonomi dan politik

Terkait bagaimana ketahanan dan keamanan pangan Indonesia, tentu berkaitan dengan bagaimana sistem ekonomi politik pemerintah dalam mengurus pangan.

Fadly mengatakan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno memang menaruh perhatian pada ketahanan dan keamanan pangan bangsa. 

"Jika pangan aman, maka kebutuhan pangan bangsa juga terjamin. Oleh karena itu dalam sejarah perjalanan bangsa, pada masa awal kemerdekaan Bung Karno itu memiliki perhatian besar dalam menjaga sektor pangan," katanya. 

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com