KOMPAS.com - Dosirak merupakan kotak makan siang bagi masyarakat Korea. Makan siang ini ditaruh dalam sebuah wadah yang tidak atau memiliki sekat.
Dosirak umumnya merupakan bekal makan siang buatan sendiri. Seiring berjalannya waktu, hal ini kemudian semakin populer di kalangan masyarakat Korea.
Dosirak kemudian dapat ditemukan di restoran atau bahkan toko-toko serba ada terutama di stasiun kereta Korea.
Bekal makan siang ala Korea ini umumnya berisi nasi dan beberapa banchan atau lauk untuk dinikmati.
Lantas, secara umum apa sebenarnya isi dari dosirak?
Baca juga:
Komponen pertama yang terdapat dalam dosirak yaitu nasi. Tidak hanya di Indonesia, nasi masih menjadi salah satu komponen dalam menikmati hidangan di Korea.
Begitu juga dengan dosirak yang di dalamnya terdapat nasi.
Baca juga: Resep Kimbab Bulgogi buat Pelengkap Dosirak, Bento ala Korea
Bagi masyarakat Korea, kimchi seperti sudah menjadi identik masyarakat di sana.
Dilansir dari The Spruce Eats, kimchi merupakan hidangan tradisional Korea yang memiliki beberapa kombinasi komponen seperti sayuran, bawang putih, jahe, cabai, garam, dan kecap ikan. Campuran ini kemudian difermentasi.
Sayuran yang umum digunakan dalam membuat kimchi yaitu sawi putih.
Baca juga:
Komponen lain yang terdapat dalam dosirak yaitu taoge dan sosis. Taoge juga bisa menjadi menu makan siang bagi masyarakat Korea.
Selain itu terdapat juga sosis sebagai banchan dalam dosirak.
Baca juga: Apa Itu Yukpo, Cumi Kering Khas Korea di Drama Hometown Cha-Cha-Cha?
Selain taoge dan sosis, terdapat juga rumput laut kering sebagai lauk dalam dosirak.
Rumput laut kering biasanya sering digunakan sebagai tambahan dalam hidangan Korea dilansir dari Livestrong.com.
Sama halnya dengan dosirak, rumput laut kering ini juga dijadikan sebagai komponen tambahan dalam menu makan siang ini.
Biasanya dalam dosirak, rumput laut kering diparut atau dipotong tipis-tipis.