Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayur Besan, Makanan Wajib dalam Prosesi Ngenjot Pernikahan Betawi

Kompas.com - 22/06/2021, 21:32 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – DKI Jakarta berulang tahun pada Selasa (22/6/2021). Selama 494 tahun ada kuliner khas Betawi yang masih bertahan hingga sekarang. Salah satunya adalah sayur besan.

Sayur besan merupakan salah satu sajian khas Betawi yang sayangnya cukup langka. Biasanya, sayur besan menjadi sajian wajib dalam rangkaian pernikahan adat Betawi.

Nama sayur besan

Seperti dikutip buku “Kuliner Betawi: Selaksa Rasa & Cerita” produksi Akademi Kuliner Indonesia terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, sayur besan mendapatkan nama ‘besan’ karena diperuntukkan khusus untuk para besan.

Besan merupakan sebutan untuk orangtua dari calon menantu dalam keluarga Betawi.

Baca juga: 6 Fakta Roti Buaya yang Identik dengan Pernikahan Adat Betawi

Prosesi ngenjot dari mempelai wanita

Sayur besan jadi sajian wajib dalam pernikahan adat Betawi. Tepatnya dalam rangkaian adat ngenjot.

Ngenjot adalah proses mengantar beberapa barang dan makanan oleh keluarga mempelai wanita kepada keluarga mempelai pria.

Barang dan makanan ini disebut sebagai jotan. Prosesi ngenjot dilakukan tepat satu hari sebelum akad nikah digelar.

Menurut Budayawan Betawi Yahya Andi Saputra seperti dikutip dari berita Kompas.com, jotan menjadi tanda pihak perempuan sudah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk prosesi akad nikah dan juga pesta perkawinan.

Baca juga: Resep Lontong Sayur Betawi, Hidangan Berkuah Santan untuk Sarapan

Jotan ini pun tidak akan disantap sendirin. Pihak keluarga laki-laki akan membagikannya ke tetangga sekitar.

Pembagian jotan tersebut bisa diibaratkan sebagai undangan pernikahan pada para tetangga.

Ilustrasi terubukShutterstock Ilustrasi terubuk

Setelah prosesi ngenjot dari pihak perempuan selesai dilakukan, nantinya pihak mempelai laki-laki juga akan membalasnya.

Pihak laki-laki akan menghitung semua antaran keluarga perempuan. Setelahnya, mereka akan mengembalikan total harga dari seluruh jotan pada saat hari H pernikahan.

Isian sayur besan

Dalam seporsi sayur besan biasanya diisi dengan kentang, suun atau bihun, petai, ebi, dan terubuk. Kuahnya terbuat dari santan dengan warna kuning kemerahan.

Baca juga: Resep Sayur Besan, Makanan Khas Betawi Langka yang Kini Harganya Mahal

Terubuk merupakan salah satu bahan langka yang juga paling penting dalam sayur besan.

Terubuk merupakan bunga tebu yang masih kuncup. Bagian yang digunakan adalah bagian pucuk di dalam pelepah. Bentuknya bulir-bulir menyerupai telur ikan yang menggumpal.

Warna kuning ini juga tak sembarangan. Menurut Yahya, warna kuning bisa diibaratkan sebagai simbol kemuliaan. Ibaratnya, pihak perempuan memuliakan besan dari pihak laki-laki.

Sayur Besan sudah mulai langka

Tak ada catatan pasti mengenai sejak kapan sayur besan ditemukan atau digunakan sebagai salah satu makanan dalam jotan. Sayur besan pun makin ke sini semakin langka.

Sayur besan hampir tidak pernah dibuat untuk makan sehari-hari. Sayur ini hanya dibuat untuk proses ngenjot saja.

Baca juga: Resep Kue Rangi Khas Betawi, Lengkap dengan Saus Gula Merahnya

Salah satu alasannya menurut Yahya adalah akibat kembang tebu atau terubuk yang sudah sulit ditemukan di pasaran. Terubuk merupakan salah satu bahan penting dalam sayur besan.

Buku “Kuliner Betawi: Selaksa Rasa & Cerita” produksi Akademi Kuliner Indonesia yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama dapat dibeli di Gramedia.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com