Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pindang Kudus, Hidangan Mirip Rawon dari Jawa Tengah

Kompas.com - 19/04/2021, 19:32 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Pindang kudus merupakan salah satu sajian khas dari Kudus, Jawa Tengah.

Sajian ini sekilas mirip dengan sajian rawon dari Jawa Timur karena kuahnya sama-sama berwarna kehitaman.

“Sebenarnya resep dan bumbunya mirip sekali dengan rawon, pakai kluwek juga. Tapi bedanya pindang kudus ini pakai santan dan daun melinjo,” kata Outlet Executive Chef Sadrasa Restaurant Himawan Kristianto.

Kompas.com menemui Chef Kris dalam acara Iftar Celebration Rembulan Ramadhan di Sadrasa Restaurant-Pullman Bandung Grand Central, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: Resep Pindang Kudus Khas Jawa Tengah, Tampilannya Mirip Rawon

Pindang kudus biasanya disajikan dengan tambahan nasi hangat, kuah pindang, dan daun melinjo.

Hidangan ini merupakan makanan khas masyarakat Desa Colo, Kabupaten Kudus.

Menurut Kris, dahulu pindang kudus disajikan dengan menggunakan daging kerbau.

Namun saat ini, banyak juga pihak yang menggunakan daging sapi untuk pindang kudus. Termasuk ia sendiri.

Penggunaan daging kerbau dalam nasi pindang ini bermula saat penyebaran agama Islam oleh Sunan Kudus, beliau tidak ingin melukai perasaan umat Hindu di sana yang meyakini sapi adalah hewan suci.

Baca juga: Resep Nasi Gandul Khas Pati, Kuah Manis Gurih

“Dulu kan di sana agama awalnya Hindu. Karena di Hindu itu enggak bisa makan sapi, makanya diganti jadi daging kerbau,” tambah Kris.

Maka dari itu, Sunan Kudus melarang pemotongan sapi untuk dikonsumsi. Sebagai gantinya, daging kerbau lah yang digunakan untuk sajian ini.

Aneka kurma yang jadi salah satu pilihan tamu untuk berbuka puasa di Sadrasa Restaurant-Pullman Grand Central BandungDok. Sadrasa Restaurant-Pullman Grand Central Bandung Aneka kurma yang jadi salah satu pilihan tamu untuk berbuka puasa di Sadrasa Restaurant-Pullman Grand Central Bandung

Hidangan ini biasanya disajikan di setiap acara perayaan atau pesta masyarakt Kudus.

Namun, seiring berjalannya waktu, pindang kudus akhirnya banyak dijual di mana-mana. Pindang kudus dijual di restoran da warung pinggir jalan.

Bahan-bahannya pun perlahan berubah, dari daging kerbau menjadi semakin banyak yang menggunakan daging sapi.

Walaupun di Kudus sendiri, masih banyak tempat yang menawarkan pindang kudus dengan daging kerbau.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com