PKI adalah partai komunis yang memiliki pandangan sosialis dan komunis. Salah satu tujuan gerakan ini mungkin adalah menggeser politik nasional ke arah yang lebih sesuai dengan pandangan PKI, yang mencakup redistribusi kekayaan, reforma agraria, dan penghapusan kapitalisme.
Baca juga: Sejarah KTT ASEAN, Siswa Harus Paham
Tak hanya itu, serakan ini juga mungkin bertujuan untuk melemahkan pengaruh militer dalam politik Indonesia.
Keterlibatan perwira tinggi militer dalam gerakan ini dapat diartikan sebagai usaha untuk menggantikan struktur kekuasaan yang ada dengan kekuatan yang lebih sesuai dengan ideologi komunis.
Ada juga pandangan bahwa gerakan ini bertujuan untuk menghilangkan faksi-faksi tertentu dalam militer atau politik yang dianggap tidak sejalan dengan tujuan gerakan atau PKI.
Pembunuhan perwira tinggi militer mungkin juga diartikan sebagai langkah untuk mengurangi resistensi terhadap perubahan politik yang direncanakan.
Tak hanya itu, PKI memiliki visi perubahan sosial yang luas, termasuk perubahan dalam distribusi kekayaan dan penghapusan ketidaksetaraan.
Gerakan ini mungkin bertujuan untuk mendorong perubahan sosial melalui pengambilalihan kekuasaan dan implementasi kebijakan-kebijakan komunis.
Disebutkan bahwa gerakan ini melibatkan pembunuhan perwira tinggi dan perwira militer Indonesia. Mereka yang gugur ialah:
1. Letnan Jenderal Ahmad Yani
2. Mayor Jenderal Raden Soeprapto
3. Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
4. Mayor Jenderal Siswondo Parman
5. Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
7. Letnan Pierre Andreas Tendean
Tentunya dengan kematian perwira-perwira tersebut menjadi bagian dari peristiwa tragis yang mengguncangkan Indonesia pada waktu itu.
Baca juga: Sejarah Kemerdekaan Indonesia, Berawal Kekalahan Jepang dari Sekutu
Bahkan, peristiwa G-30-S PKI juga membawa dampak yang signifikan terhadap dinamika politik dan militer di negara Indonesia pada waktu itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.