Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Redakan Nyeri Otot Pasien Post Covid, Dosen UMY Lakukan Inovasi Ini

Kompas.com - 23/06/2021, 15:05 WIB
Albertus Adit

Penulis

Alasan pakai infra merah

Kenapa dengan infra merah? Elsye menjelaskan bahwa infra red adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio.

Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), dan merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan panjang gelombang terpanjang.

Baca juga: Bangun Tidur Mau Semangat? Tips UMY: Coba Lakukan 4 Hal Ini

Sinar infra red untuk terapi dapat menggunakan sinar matahari dan sinar buatan. Selain itu, pada pasien, infra red telah terbukti meredakan penyakit paru obstruktif kronik dan asma bronkial.

Dalam bidang medis, sinar infra merah digunakan untuk terapi terhadap suatu penyakit. Terapi ini bersifat fisioterapi maksudnya adalah pengobatan yang dilakukan secara fisik dengan menggunakan pancaran radiasi sinar infrared yang dihasilkannya.

Lebih lanjut, Elsye menerangkan bahwa inovasi ini adalah bagian dari pengabdian masyarakat dalam pembuatan alat Teknologi Tepat Guna (TTG).

Di samping itu, alat fisioterapi ini juga telah diikutkan pada Pameran Teknologi Tepat Guna untuk Kemandirian Bangsa di Gedung Perpustakaan lantai 2 UMY, Jumat (9/4/2021).

Alat Terapi Infra-red berbasis Android ini dibuat Elsye bersama timnya, terdiri dari:

1. Dr. Iswanto, S.T., M.Eng., IPM yang membantu membuat alat Infra Red.

2. Erika Loniza, S.T., M.Eng., yang membantu membuat prototype alat Infra Red.

3. Ipin Prasojo, S.Pd.T., M.Kom., yang membantu membuat alat Infra Red.

4. Noor Ridha M, mahasiswa yang membangun aplikasi alat terapi infra red berbasis android.

Masih tahap penyempurnaan

Meski demikian, alat ini masih dalam tahap penelitian dan menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Sehingga masih ada penyempurnaan lebih lanjut.

"Harapan ke depan tentunya alat ini bisa mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan bisa dikomersialkan," harapnya.

Baca juga: Pertama di Yogyakarta, Prodi Hukum UMY Raih Akreditasi Unggul

Ini karena seiring kondisi pandemi yang belum berakhir dan banyaknya pasien Covid-19, maka membutuhkan alat fisioterapi yang tepat guna bagi pasien Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com