Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terima Sertifikat Inskripsi Warisan Budaya Dunia dari UNESCO

Kompas.com - 26/04/2024, 10:48 WIB
Erwin Hutapea

Penulis


KOMPAS.com – Indonesia telah menerima dua inskripsi UNESCO sekaligus untuk sektor kebudayaan pada tahun 2023.

Penghargaan ini diberikan atas upaya Indonesia dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan dan membagikannya kepada dunia.

Pertama adalah Penetapan Sumbu Filosofis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya (the Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks) sebagai Warisan Budaya Dunia pada 24 September 2023 dalam Sidang ke-45 di Riyadh, Arab Saudi.

Penetapan kedua yakni Budaya Sehat Jamu (Jamu Wellness Culture) sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 6 Desember 2023 dalam Sidang ke-18 di Kasane, Botswana.

Kedua penetapan tersebut merupakan realisasi peta jalan pelestarian cagar budaya dan pemajuan kebudayaan yang secara berjenjang dimulai pada tingkatan setempat dari kabupaten/kota, provinsi, nasional, sampai tingkatan internasional.

Semuanya dilakukan secara sistematis melalui tahap-tahap pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan, serta pembinaan untuk tenaga dan lembaga kebudayaan.

Penyerahan sertifikat inskripsi Warisan Budaya Dunia yang asli dari UNESCO diberikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri, Yohpy Ichsan Wardana, kepada Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud Ristek, Hilmar Farid, di kantor Kemendikbud Ristek, Jakarta, pada Kamis (25/4/2024).

Selanjutnya, Dirjen Kebudayaan menyerahkan sertifikat tersebut kepada Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Imam Gunarto, dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat salinan sumbu Filosofi Yogyakarta, dan diakhiri dengan penyerahan sertifikat salinan Budaya Sehat Jamu.

Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap upaya pelestarian jamu sebagai budaya untuk kesehatan yang dilakukan berbagai pihak sejak lama.

Menurut dia, penetapan ini akan memperkuat upaya Indonesia untuk melindungi dan mengembangkan jamu sebagai warisan budaya, serta berkontribusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan global.

"Sebagai salah satu warisan budaya kita, jamu mewakili hubungan yang mendalam, bermakna, dan harmonis antara manusia dengan alam. Jamu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad,” ujar Nadiem melalui siaran pers, Jumat (26/4/2024).

Baca juga: Jamu Jadi Warisan Budaya Takbenda, Gubes Unair: Anak Muda Harus Lestarikan

Dia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pendukung budaya sehat jamu di dalam negeri dan luar negeri, produsen, para peramu dan peracik, penjual, peneliti, komunitas, pengusaha, serta penikmat khasiat jamu.

Mereka semua telah bersama-sama menghidupkan ekosistem budaya kesehatan jamu hingga saat ini.

Pertunjukan tari tradisional Indonesia dalam penyerahan sertifikat inskripsi Warisan Budaya Dunia yang asli dari UNESCO di Kantor Kemendikbud Ristek, Jakarta, Kamis (25/4/2024).Dok. Kemendikbud Ristek Pertunjukan tari tradisional Indonesia dalam penyerahan sertifikat inskripsi Warisan Budaya Dunia yang asli dari UNESCO di Kantor Kemendikbud Ristek, Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Terkait Sumbu Filosofis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menyampaikan bahwa pengusulan Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya sudah dimulai sejak 2014.

Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan dan para pemangku kepentingan lainnya meneliti, membahas, dan menetapkan nilai penting universal dari Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com