Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2020, 05:05 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pada tahun 2020 ini, seluruh negara mengalami bencana global yakni pandemi virus Covid-19. Imbasnya tentu di segala sektor, tak terkecuali di bidang ekonomi.

Di Indonesia, secara historis ekonomi tumbuh antara 5-6 persen. Namun adanya Covid-19 ini tertekan. Pada kuartal pertama 2020 hanya tumbuh 2,97 persen.

Namun pada kuartal kedua tumbuh -5,3 persen. Tak hanya Indonesia, lebih dari 200 negara juga merosot perekonomiannya.

"Kontraksi pertumbuhan ekonomi ini tidak hanya dialami Indonesia saja, tapi juga ratusan negara lain," ujar Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Kompas Talks Sesi 2 yang membahas "Peta Jalan Ekonomi" secara daring, Sabtu (24/10/2020).

Baca juga: Pemerintah Diminta Buka Data Fase Ketiga Uji Klinis Vaksin Covid-19

Acara tersebut digelar oleh Harian Kompas bersama Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) dalam Kompas Talks mengangkat tema besar "Strategi Indonesia: Keluar dari Pandemi".

Perekonomian tidak terlalu turun

Menurut Airlangga, negara lain juga mengalami kontraksi pada kuartal kedua. Seperti Malaysia -17 persen, Amerika Serikat -9. Bahkan kontraksi paling dalam dirasakan oleh India sebesar -23,9 persen.

"Negara lain banyak yang menerapkan lockdown. Namun di Indonesia dengan PSBB yang tetap membuka 11 sektor agar tetap bergerak. Sehingga perekonomian tidak terlalu turun," terang Airlangga.

Dikatakan, lembaga internasional memproyeksikan outlook perekonomian Indonesia 2020 ialah -1,7 menjadi 0,6 persen. Sedangkan pada 2021 diperkirakan membaik dengan pertumbuhan pada kisaran 4,5 hingga 5 persen.

Hal itu dapat dilihat dengan berkunjungnya PM Jepang ke Indonesia beberapa hari lalu meski di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Ketua Kagama Ganjar Pranowo: Peran Keluarga Penting untuk Cegah Covid

"PM Jepang berkomitmen akan berinvestasi di Indonesia dengan berbagai sektor. Seperti program MRT, kereta semi cepat Jakarta-Surabaya serta investasi otomotif," terangnya.

Biaya penanganan Covid-19

Selain membahas perekonomian dunia, Airlangga juga menjelaskan mengenai biaya penanganan Covid-19 pada 2020 di berbagai sektor, yakni untuk menangani:

1. Kesehatan

Jumlahnya sebesar Rp 87,55 triliun seperti untuk:

  • Belanja penanganan Covid-19
  • Insentif tenaga medis
  • Santunan kematian
  • Bantuan iuran JKN dan lain-lain.

2. Perlindungan sosial

Jumlahnya mencapai Rp 203,90 triliun untuk:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com