Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Urutan 14 Negara Pengguna Internet Terlama, tetapi Literasi Digital Rendah

Kompas.com - 13/05/2024, 16:16 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masih banyak masyarakat Indonesia yang terjebak hoaks atau berita palsu maupun phising atau kejahatan digital selama menggunakan internet.

Padahal, masyarakat Indonesia memiliki durasi penggunaan internet lebih panjang atau sekitar tujuh jam sehari.

Menurut informasi yang dilansir melalui laman wearesocial.com (2022) diketahui bahwa 66,5 persen masyarakat Indonesia telah menggunakan internet dengan waktu harian yang dihabiskan untuk berinternet oleh masyarakat Indonesia adalah 7 jam 28 menit.

Adapun rata-rata waktu yang dihabiskan oleh masyarakat dunia untuk berinternet adalah 06 jam 35 menit.

Hal ini membuat Indonesia menjadi negara peringkat ke-14 sebagai pengguna internet yang lama menghabiskan waktunya untuk berinternet.

Baca juga: Jenis Aktivitas untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Digital Anak

Hanya saja, durasi yang panjang itu dinilai dapat menimbulkan masalah bagi sebagian masyarakat Indonesia karena kurangnya literasi digital dan keamanan siber.

Pasalnya, dirlis dari Kominfo, UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001 perseb. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca.

Riset berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Botswana (61).

Untuk meningkatkan literasi digital, awardee atau penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) 2024 Angkatan PK 229 yang tergabung dalam Sang Kesatria Cendekia (Sangsaka) menggelar cara mengetahui literasi digital bagi masyarakat.

Melalui webinar Navigasi Cerdas Keterampilan Literasi Digital dalam Era Informasi, acara ini merupakan project social penerima beasiswa LPDP Angkatan 229 untuk memperluas pengetahuan dan kesadaran akan tata cara yang tepat dalam menggunakan teknologi digital, cyber security, dan efektivitas dalam berbagi informasi di era informasi yang terus berkembang.

Baca juga: Aturan Baru LPDP 2024, Kuliah S3 Langsung Dapat Tunjangan Keluarga

Program ini menghadirkan banyak pakar yang menangani masalah sosial di dunia digital seperti pishing, scam, hoaks dan tersebarnya keamanan data pribadi.

Koordinator kegiatan oleh awardee LPDP Sangsaka 229, Rahmawati memaparkan tentang tujuan diadakannya acara webinar literasi digital. "Tentu acara ini untuk membantu masyarakat untuk mengetahui dampak dan cara mengatasi masalah di dunia digital," katanya.

Ia mengatakan, kehadiran empat pakar ini untuk menjabarkan bagaimana branding di dunia medsos dan memahami efek psikologis yang ada. Serta mengajak masyarakat memahami literasi digital dengan utuh.

Ada empat pembicara yang hadir dalam acara ini. Pertama, Randy R, CEO dari PT.Digiclub Nakama Indonesia, yang kedua Zulkarnaim Masyur, S.Kom., M.T. dari pegiat cyber security, lalu Prof. Dr. dr. Elmeida Effendy, yang merupakan Guru Besar Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), dan Kamran Dikrama, Jurnalis media Republika.

Untuk sesi pertama, dari CEO Digiclub, Randy yang memaparkan bagaimana mendesain media sosial yang menarik.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com