Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 24/10/2020, 22:55 WIB

KOMPAS.com - Pakar Virologi FKKMK UGM, M. Saifudin Hakim meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) harus memperhatikan tingkat safety yang baik terkait vaksin Covid-19. Sebelum vaksin itu disebarluaskan ke masyarakat luas di seluruh Indonesia.

"BPOM harus integritas, saya percaya itu. Mereka juga harus menjalankan approval yang baik terkait vaksin Covid-19, mereka juga harus memperhatikan safety vaksin, sebelum vaksin itu disebarluaskan," ucap dia di acara webinar Kompas Talks - Kagama dengan topik "Strategi Indonesia: Keluar dari Pandemi", Sabtu (24/10/2020).

Baca juga: Guru Besar UGM: Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan meski Ada Vaksin

Dia mengaku, bila BPOM menjalankan tugasnya dengan baik terkait vaksin tersebut, maka dengan mudah akademisi maupun pakar menjelaskan tingkat safety dari vaksin Covid-19.

Jikalau saat ini, bilang dia, pakar maupun akademisi belum bisa menjelaskan ke masyarakat. Sebab, data safety dan evikasi dari vaksin Covid-19 belum dimiliki.

"Sebelum melihat datanya langsung, apakah vaksin ini safety dan efikasi. Saya tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang datang dari masyarakat. Kalau sudah ada data baru bisa," tegas dia.

Bahkan, dia mengharapkan, pemerintah jangan tergesa-gesa dalam mengeluarkan vaksin Covid-19, meskipun saat ini sedang mengalami pandemi.

"Jadi harus benar-benar menentukan vaksin ini, harus ada program yang terstruktur, jadi saya mohon tidak tergesa-gesa. Agar kita bisa lihat respon imun terhadap virus, setelah ada vaksin itu," tutur dia.

Kepala BPOM Penny K Lukito telah mengatakan, tim BPOM akan melakukan inspeksi CPOB ke tiga sarana produksi di China, yaitu Sinovac, Sinopharm, dan CanSino.

"Serangkaian kegiatan inspeksi tersebut bertujuan untuk percepatan akses vaksin yang aman, berkhasiat, dan bermutu,” kata Penny dalam keterangannya yang diterima Kompas.com.

Penny menyebutkan, hasil inspeksi akan menjadi acuan BPOM untuk mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA). Demikian juga sertifikat halal dari MUI dan Kementerian Agama (Kemenag).

Baca juga: Hanya di Kampus Ini yang Lakukan Uji Klinis Vaksin Indonesia

Untuk informasi, EUA dari BPOM tersebut akan menjadi tanda bahwa produk farmasi aman digunakan. Hal ini pun akan menjadi lampu hijau bagi pemerintah untuk mendistribusikan vaksin kepada masyarakat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+