Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen Dikti dan Maarif Institute Kerja Sama Tingkatkan Literasi Pendidikan Tinggi

Kompas.com - 24/10/2020, 22:29 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Maarif Institute for Culture and Humanity meningkatkan literasi media untuk mahasiswa dan dosen,

Kerjasama ini langsung ditandatangani oleh kedua instansi pada Jumat, 23 Oktober 2020.

Literasi media merupakan kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi pencitraan media. Maka, mahasiswa dan dosen dianggap menjadi kelompok yang dapat meningkatkan literasi media.

Baca juga: Kemendikbud Salurkan Kuota Internet Gratis ke 35,7 juta Pengguna

Berdasarkan hal tersebut, Ditjen Dikti bersama Maarif Institute menandatangani nota kesepahaman yang memiliki ruang lingkup sebagai berikut, yaitu pelatihan literasi media bagi mahasiswa dan dosen, sosialisasi pelatihan literasi media, serta monitoring dan evaluasi pelatihan literasi media.

"Sebelumnya, kegiatan komunikasi dan kolaborasi sudah kurang lebih 3 bulan dijalankan dan sampailah pada penandatanganan nota kesepahaman ini," kata Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti, dalam siaran persnya, Sabtu (24/10/2020).

Paristiyanti mengharapkan, kerja sama ini dapat betul-betul dilaksanakan dengan perencanaan yang baik, menerapkan win-win solution antara Ditjen Dikti dengan Maarif Institute, melakukan implementasi, monitoring, dan evaluasi untuk keberlanjutan serta perbaikan yang terstruktur agar kegiatan kerjasama di masa yang akan datang jauh lebih baik.

"Kami titipkan kepada Maarif Institute sebanyak 287 ribu dosen dan 8 juta mahasiswa untuk diberikan literasi tentang media dan agar dapat mempercepat transformasi pendidikan tinggi untuk meningkatkan transformasi ekonomi, sesuai tagline dari Ditjen Dikti yaitu Kampus Merdeka Indonesia Jaya," ucap dia.

Staff Khusus Bidang Kompetensi dan Manajemen Kemendikbud, Dei Sudarmo menyampaikan apresiasi dan rasa bangga yang luar biasa, karena terciptanya kerja sama antara Ditjen Dikti dengan Maarif Institute.

Hal ini merupakan milestone kerjasama dan sinergi antara Kemdikbud, Ditjen Dikti, dengan Maarif Institute.

"Atas pencapaian ini, diharapkan kita dapat bekerja lebih erat lagi," ungkapnya.

Tangkal informasi hoaks

Direktur Program Maarif Institute, Khelmy menyampaikan, permasalahan literasi media yang terjadi saat ini diakibatkan oleh kurangnya informasi dan solusi yang tersedia, sehingga tantangan hoaks semakin komplek sementara belum ada panduan kurikulum dan materi yang tersedia pun belum memadai.

Selain itu, kata Khelmy, sebagian besar literasi media disajikan dalam bentuk kelas yang berdampak pada keterbatasan masyarakat untuk mengakses materi-materi tersebut. Hal ini juga diperburuk dengan peningkatan konsumsi internet, khususnya pada masa pandemi namun tidak diiringi dengan literasi digital atau literasi informasi.

Khelmy menyampaikan melalui kerjasama Program Tular Nalar, Maarif Institute berharap dapat menularkan nalar yang baik dan meningkatkan literasi digital di masyarakat. Program ini ditujukan kepada 26.700 guru, dosen, dan mahasiswa calon guru dalam bentuk daring dan luring selama 1,5 tahun.

"Di mana peserta program diberikan materi pelajaran terkait pemikiran kritis dan literasi media berupa seminar, pelatihan, talkshow radio, video, modul, assessment, serta platform pembelajaran yang dapat diakses secara gratis," tutur Khelmy.

Program ini, bilang Khelmy, yang nantinya akan Maarif Institute kombinasikan dengan Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) yang sudah dimiliki oleh Kemendikbud dan akan berjalan di 23 kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com