Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keanehan Gempa Maroko Menurut Ahli: Titik Gempa Jarang Aktif

Kompas.com - 11/09/2023, 21:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan M 6,8 mengguncang Maroko di Afrika bagian utara pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat.

Dilaporkan lebih dari 2.122 orang meninggal dunia, sementara 2.421 orang lainnya mengalami luka-luka.

Pusat Penelitian Ilmiah dan Teknis Nasional (CNRST) yang berbasis di Rabat, Ibu Kota Maroko melaporkan pusat gempa berada di provinsi Al-Haouz, di Pegunungan Atlas.

Keanehan Gempa Maroko menurut ahli

Seorang ahli seismologi di Grenoble University's Institut des Sciences de la Terre, Paris, Perancis Florent Brenguier menjelaskan keanehan Gempa Maroko.

Menurutnya, titik gempa sebesar M 6,8 itu jarang terjadi di wilayah tersebut, dikutip dari France24.

Baca juga: UPDATE Gempa Maroko, 2.497 Orang Tewas, 4 Negara Tawarkan Bantuan

Baca juga: Upaya Penyelamatan Korban Gempa Maroko dan Deretan Negara yang Membantu

Meski seluruh Maroko dan kawasan Mediterania lain secara umum masih rentan terhadap gempa besar, tetapi sebagian besar terkonsentrasi di pertemuan lempeng tektonik Afrika dan Eropa.

Lokasi ini terletak di bagian utara Maroko, khususnya sekitar Selat Gibraltar.

Di sisi lain, seluruh wilayah Pegunungan Atlas masih berisiko. Walaupun jarang terjadi, besarnya gempa bisa signifikan.

Contoh yang paling mencolok adalah gempa bumi Agadir pada tahun 1960 yang menewaskan 12.000 orang dan hampir menghancurkan seluruh kota.

Terdapat garis patahan signifikan di kawasan ini yang telah berkembang selama ribuan, puluhan, bahkan ratusan ribu tahun.

Namun, gempa sebesar itu jarang terjadi di wilayah yang tidak berada di batas lempeng.

Salah satu contohnya adalah gempa Turkiye pada Februari 2023 yang terjadi di perbatasan antara lempeng Anatolia dan lempeng Arab.

Bahaya yang diperkirakan terjadi pada zona ini karena terletak di perbatasan dua lempeng besar.

Baca juga: Daftar Gempa Paling Mematikan dalam 25 Tahun Terakhir, Ada Maroko dan Indonesia

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com