Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Uji Emisi Kendaraan Bermotor? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 26/08/2023, 13:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Uji emisi adalah pengujian kinerja mesin kendaraan untuk mengetahui besarnya tingkat efisiensi pembakaran di mesin kendaraan.

Pengecekan ini menjadi salah satu upaya untuk memudahkan perawatan mesin kendaraan sekaligus menjaga lingkungan.

Setelah melakukan uji emisi, jika ada masalah yang terdeteksi Anda dapat langsung melakukan perawatan pada kendaraan agar tetap awet.

Uji emisi sendiri dilakukan menggunakan monitor khusus yang dapat mengetahui efisiensi pembakaran dan kualita mesin kendaraan.

Baca juga: Polisi Bakal Tilang Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi mulai 26 Agustus 2023, Berapa Dendanya?


Indikator uji emisi

Dilansir dari laman myPertamina, terdapat beberapa senyawa yang menjadi indikator uji emisi, antara lain sebagai berikut:

1. Karbon monoksida

Karbon monoksida (CO) muncul apabila kendaraan bermotor telah melakukan proses pembakaran pada mesinnya.

Jenis senyawa ini dikeluarkan oleh kendaraan melalui knalpot. Dalam uji emisi, CO memberikan indikator efisiensi pembakaran.

2. Karbondioksida

Jenis senyawa Karbondioksida (CO2) merupakan hasil pembakaran yang perlu dibuang dan perlu diuji.

Apabila kadar Karbondioksida melebihi batas maksimum uji emisi, berarti ada kerusakan dalam mesin.

Baca juga: Lokasi Uji Emisi di Jakarta, Segera Cek agar Tak Didenda Rp 250.000

3. Oksigen

Oksigen (O2) memungkinkan terjadinya pembakaran karena sifatnya yang mampu menimbulkan kalor.

Kadar O2 tidak boleh lebih dari batas maksimal uji emisi. Apabila melebihi batas, artinya ada komponen dalam mesin yang perlu diperbaiki.

4. Hidrokarbon

Hidrokarbon (HC) merupakan jenis indikator yang mengidentifikasi sisa bahan bakar yang terbuang dari knalpot. Senyawa ini biasa ditunjukkan dengan bilangan satuan ppm (parts per million).

Apabila jumlahnya melebihi batas ketentuan, berarti bagian sistem pengapian atau kompresi mesin perlu diperbaiki.

Baca juga: Bebas Denda Pajak Kendaraan Bermotor DIY hingga 30 September 2023

Standar uji emisi berdasarkan jenis kendaraan

Salah satu kendaraan yang diminta pihak kepolisian untuk dilakukan uji emisi di kawasan Terminal Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (25/8/2023).KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo Salah satu kendaraan yang diminta pihak kepolisian untuk dilakukan uji emisi di kawasan Terminal Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (25/8/2023).

Standar uji emisi bisa berbeda-beda tergantung jenis kendaraan dan bahan bakar yang digunakan. Rinciannya adalah sebagai berikut:

Halaman:

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com