Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Yenny Wahid, Sosok yang Diisukan Jadi Kandidat Kuat Cawapres pada Pemilu 2024

Kompas.com - 10/08/2023, 20:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nama putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid belakangan santer dikabarkan menjadi kandidat kuat bakal calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.

Tercatat, ada dua bakal calon presiden (capres) yang disebut memasukkan nama Yenny Wahid sebagai kandidat pendampingnya, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Yenny Wahid pun mengaku siap jika dirinya ditunjuk menjadi bakal cawapres di Pemilu 2024.

Saat ini, ia masih berada dalam tahap komunikasi dan negosiasi dengan partai politik terkait capres-cawapres.

Baca juga: Survei Nama-nama Capres Potensial di 2024, Ganjar Nomor 1

Berikut profil Yenny Wahid:

Baca juga: Yenny Wahid Siap Ditunjuk Jadi Bakal Cawapres, Akui Dekat dengan Anies, Ganjar, dan Prabowo

Sosok Yenny Wahid

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny WahidKOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid
Memiliki nama lengkap Zannuba Arifah Chafsoh Rahman, Yenny mengawali karier politiknya sebagai pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak 2005.

Namanya semakin meroket kala ia menjadi Sekretaris Jenderal PKB dua tahun kemudian.

Bahkan, ia sempat ditunjuk sebagai staf khusus Presiden ke-5 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di bidang komunikasi politik, dikutip dari Harian Kompas, 27 Februari 2006.

Baca juga: Meninggal Dunia, Berikut Profil Lily Wahid Adik Kandung Gus Dur

Sayangnya, jabatan itu tak berlangsung lama. Sebab, ia mengundurkan diri pada 2007, tak lama setelah ditunjuk menjadi Sekjen PKB.

Yenny beralasan, tak mudah menjabat sebagai Sekjen sekaligus Stafsus Presiden.

Namun, belakangan diketahui bahwa Yenny merasa mendapatkan tugas tanpa kewenangan. Posisinya pun hanya disebut sebagai pajangan.

Baca juga: Profil Presiden Keempat RI: Abdurrahman Wahid

Mendirikan partai baru

Harian Kompas, 12 Juni 2008 mencatat, Yenny mengaku tidak punya akses langsung ke presiden SBY.

Karenanya, ia kerap tidak yakin bahwa hasil kerjanya sampai dengan utuh di tangan presiden. Akses informasi dari presiden kepadanya juga sangat minim.

Pada 2008, dualisme PKB membuat namanya sempat meredup. Ia juga diberhentikan dari jabatannya sebagai Sekjen PKB pada tahun yang sama.

Sebab, Yenny dianggap melakukan tindakan indisipliner oleh Muhaimain Iskandar.

Baca juga: Menilik Safari Politik Prabowo, dari Megawati hingga Cak Imin

Selanjutnya, Yenny sempat mendirikan sejumlah partai baru, termasuk Partai Kedaulatan Bangsa dan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru.

Namun, partai-partai itu tak terdengar lagi saat ini.

Di luar kiprahnya di dunia politik, Yenny juga tercatat sebagai Direktur The Wahid Institute, sebuah organisasi yang didirikannya dengan Gus Dur.

Baca juga: Menghormati Pengunduran Diri Yenny Wahid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Tren
Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Tren
Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Tren
Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Tren
Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Tren
6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

Tren
Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Tren
Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Tren
Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Tren
Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

Tren
Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com