Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Teknik Pernapasan Sederhana untuk Meredakan Stres

Kompas.com - 25/07/2023, 15:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Stres adalah perasaan ketegangan emosional atau fisik akibat peristiwa atau pemikiran tertentu yang membuat seseorang merasa frustrasi, marah, atau gugup.

Dilansir dari laman Mediline Plus NIH, stres adalah reaksi tubuh Anda terhadap tantangan atau permintaan tertentu.

Dalam waktu singkat, stres bisa menjadi positif, seperti saat membantu Anda menghindari bahaya atau memenuhi tenggat waktu.

Tetapi ketika stres berlangsung lama, itu dapat membahayakan kesehatan Anda. Tubuh Anda bereaksi terhadap stres dengan melepaskan hormon.

Hormon-hormon ini membuat otak Anda lebih waspada, menyebabkan otot Anda tegang, dan meningkatkan denyut nadi Anda.

Baca juga: 11 Aroma yang Bisa Meredakan Stres

Dalam jangka pendek, reaksi-reaksi ini baik karena dapat membantu Anda mengatasi situasi yang menyebabkan stres. Ini adalah cara tubuh Anda melindungi dirinya sendiri.

Saat Anda mengalami stres kronis, tubuh Anda tetap waspada, meski tidak ada bahaya.

Seiring waktu, ini menempatkan Anda pada risiko masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga depresi atau kecemasan.

Jika Anda menghadapi tingkat stres atau kecemasan yang tinggi, ada beberapa jenis teknik pernapasan yang dapat membantu Anda merasa lebih tenang dan rileks.

Simak penjelasan berikut.

Baca juga: Benarkah Bernyanyi Random Saat Berkendara Bisa Mengurangi Stres?

Teknik pernapasan untuk meredakan stres

Ilustrasi teknik pernapasan yang bisa meredakan stres.iStockphoto/Dean Mitchell Ilustrasi teknik pernapasan yang bisa meredakan stres.

Dilansir dari laman Healthline, berikut beberapa teknik pernapasan sederhana yang dapat membantu meredakan stres:

1. Pernapasan diafragma

Pernapasan diafragma atau pernapasan perut dapat membantu mengurangi stres dan gangguan makan, sembelit, tekanan darah tinggi, migrain, dan kondisi kesehatan lainnya.

Anda bisa berlatih pernapasan diafragma selama 5 hingga 10 menit 3 hingga 4 kali sehari. Berikut langkah-langkahnya:

  • Baring telentang dengan lutut sedikit ditekuk dan kepala di atas bantal
  • Anda dapat meletakkan bantal di bawah lutut sebagai penopang.
  • Letakkan satu tangan di dada bagian atas dan satu tangan di bawah tulang rusuk, memungkinkan Anda merasakan gerakan diafragma.
  • Tarik napas perlahan melalui hidung, rasakan perut menekan tangan Anda.
  • Jaga tangan Anda yang lain sediam mungkin.
  • Buang napas menggunakan bibir yang mengerucut saat Anda mengencangkan otot perut, jaga agar tangan bagian atas Anda tetap diam.

Awalnya Anda mungkin merasa lelah, tetapi lama kelamaan teknik ini akan menjadi lebih mudah dan akan terasa lebih alami.

Baca juga: Salt Therapy, Terapi untuk Menyembuhkan Gangguan Pernapasan

Halaman:

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com