Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Susunan 19.000 Gunung Berapi Bawah Laut

Kompas.com - 01/05/2023, 21:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lebih dari 19.000 gunung berapi yang berada di bawah laut ditemukan oleh para ilmawan menggunakan satelit radar beresolusi tinggi.

Dikutip dari News Week, Jumat (26/4/2023), tim ahli kelautan dari Scripps Institution of Oceanography di University of California San Diego, Chungnam National University di Korea Selatan, dan University of Hawaii, menggunakan data satelit radar untuk memetakan gunung berapi dan menerbitkan temuan mereka di jurnal Earth and Space Science.

Menurut penelitian, hanya ada 20 persen dasar laut yang telah dipetakan oleh kapal.

Sementara itu, kemungkinan ada lebih dari satu juta gunung berapi di bawah laut yang masih belum dieksplorasi.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Raksasa yang Berbelok Arah Menghadap Bumi

Terbentuknya gunung berapi bawah laut

Sama seperti gunung berapi yang ada di darat, gunung berapi bawah laut juga terbentuk akibat tumbukan lempeng tektonik atau letusan gunung berapi.

Jika dapat diketahui letaknya, gunung bawah laut dapat digunakan untuk upaya penambangan laut serta memperbaiki jalur kapal selam.

Selain itu, pemetaan lokasi gunung laut juga dapat membantu para ilmuwan memahami lempeng tektonik bumi dan medan geomagnetik.

Studi tersebut mengatakan gunung berapi dapat menjadi wawasan tentang komposisi dan suhu mantel bumi.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Spesies Baru Paus yang Terancam Punah

Gunung bawah laut dapat mempengaruhi arus laut dalam. Saat arus bertabrakan dengan gunung laut, mereka terdorong ke permukaan dan membawa air dingin.

Karena lautan menyerap lebih banyak karbon dioksida akibat perubahan iklim, hal ini penting untuk dianalisis.

Gunung bawah laut penuh dengan mineral dan dapat menyediakan habitat bagi kehidupan laut yang melimpah.

Jadi, para ilmuwan mengeksplorasi dan memetakan gunung laut sebanyak mungkin, untuk memahami apa yang ada di dasar laut dengan lebih baik.

Sebanyak 19.325 gunung bawah laut yang ditemukan sebelumnya tidak diketahui sains. Satelit yang digunakan untuk menemukan mereka tidak dapat mengambil gambar gunung bawah laut, tetapi mereka dapat membedakan ketinggian dan tarikan gravitasi.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Ichthyosaurus, Hewan Darat yang Berevolusi Jadi Monster Laut dari Zaman Dinosaurus

Memberi ilmuwan katalog gunung bawah laut terlengkap

Dilansir dari Live Science, Sabtu (27/4/2023), penemuan tersebut memberi para ilmuwan katalog gunung bawah laut terlengkap yang pernah dibuat.

Dalam ringkasan baru yang diterbitkan pada 6 April di jurnal Earth and Space Science, dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang arus laut, lempeng tektonik, dan perubahan iklim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com