Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 10 Perjalanan Kereta Api yang Dipercepat Waktu Tempuhnya Mulai 28 September 2022

Kompas.com - 13/09/2022, 09:04 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mempercepat waktu tempuh 10 perjalanan kereta api (KA) jarak jauh mulai keberangkatan Rabu, 28 September 2022.

Adapun KA yang mengalami percepatan waktu tempuh, yaitu:

  1. KA Argo Sindoro (Gambir-Semarang Tawang pp)
  2. KA Argo Muria (Gambir-Semarang Tawang pp)
  3. KA Bima (Gambir-Surabaya Gubeng pp)
  4. KA Sembrani (Gambir-Surabaya Pasarturi pp)
  5. KA Turangga (Bandung-Surabaya Gubeng pp).

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, adanya percepatan waktu tempuh perjalanan kereta api dimaksudkan agar para pelanggan dapat tiba lebih cepat di tujuan.

KAI memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan sesuai dengan tema ulang tahun ke-77 KAI, yaitu "Bangkit Lebih Cepat, Melayani Lebih Baik".

"Percepatan waktu tempuh KA ini merupakan bagian dari peningkatan pelayanan KAI pada momen HUT ke-77 KAI yang diperingati pada 28 September," ujar Joni, dalam keterangan resmi dikutip Kompas.com, Selasa (13/9/2022).

Terdapat 10 perjalanan dari 5 nama KA yang mengalami penyingkatan waktu hingga 31 menit.

Baca juga: Viral, Diskon Tiket KA untuk Dosen dan Alumni 5 Universitas Dinilai Diskriminatif, Ini Tanggapan KAI


10 perjalanan KA mengalami percepatan waktu tempuh

Berikut percepatan waktu tempuh pada 5 KA jarak jauh:

Nomor Nama KA (Nomor KA) Relasi Sebelum 28 September 2022 Mulai 28 September 2022 Selisih
1.

Argo Sindoro (11)

Semarang Tawang-Gambir

5 jam 40 menit

5 jam 20 menit

20 menit

2.

Argo Sindoro (12)

Gambir-Semarang Tawang

5 jam 37 menit

5 jam 17 menit

20 menit

3.

Argo Muria (13)

Semarang Tawang-Gambir

5 jam 44 menit

5 jam 24 menit

20 menit

4.

Argo Muria (14)

Gambir-Semarang Tawang

5 jam 41 menit

5 jam 21 menit

20 menit

5.

Bima (75)

Surabaya Gubeng-Gambir

11 jam 35 menit

11 jam 10 menit

25 menit

6.

Bima (76)

Gambir-Surabaya Gubeng

11 jam 31 menit

11 jam 1 menit

30 menit

7.

Sembrani (77)

Surabaya Pasarturi-Gambir

9 jam 32 menit

9 jam 2 menit

30 menit

8.

Sembrani (78)

Gambir-Surabaya Pasarturi

9 jam 30 menit

9 jam 0 menit

30 menit

9.

Turangga (79)

Surabaya Gubeng-Bandung

10 jam 49 menit

10 jam 19 menit

30 menit

10.

Turangga (80)

Bandung-Surabaya Gubeng

10 jam 49 menit

10 jam 18 menit

31 menit

Baca juga: Viral, Twit Penumpang Kelas Eksekutif Keluhkan Kondisi dan Fasilitas Gerbong Kereta, Ini Kata KAI

Kecepatan perjalanan KA hingga 120 kilometer per jam

Ilustrasi kereta api.dokumentasi Daop 1 Jakarta Ilustrasi kereta api.

Percepatan waktu tempuh perjalanan KA ini dapat terwujud melalui perbaikan prasarana oleh KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan kemampuan kecepatan prasarana.

Perbaikan tersebut dilakukan di berbagai lintas seperti Ciawi-Ciamis, Banjar-Kroya, Blitar-Kertosono, dan jalur-jalur lainnya.

Perbaikan yang dilakukan di antaranya, membangun jalur ganda kereta api, meningkatkan kualitas material jalan rel, meng-upgrade sistem persinyalan, merekayasa geometri lengkung, serta memperbaiki kualitas perawatan jalan rel dan jembatan.

Dengan adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan, maka kecepatan maksimal perjalanan 10 KA meningkat dari sebelumnya 105 kilometer per jam meningkat menjadi hingga 120 kilometer per jam.

Baca juga: Viral, Unggahan Penumpang Keluhkan Kursi Kereta Berhadapan Bikin Sakit Badan, Ini Kata KAI

Pastikan waktu keberangkatan kereta

Meski ada peningkatan kecepatan, faktor keselamatan perjalanan KA selalu diutamakan.

Waktu perjalanan yang semakin singkat juga berpengaruh terhadap perubahan jadwal keberangkatan KA.

KAI mengimbau kepada calon pelanggan untuk mengecek dan memastikan kembali jam keberangkatan yang tertera di tiket.

"Harapannya melalui percepatan waktu tempuh pada sejumlah kereta api tersebut, KAI akan selalu menjadi moda transportasi umum yang cepat, aman, nyaman, dan dapat selalu diandalkan oleh masyarakat," tutup Joni.

Baca juga: Viral, Video Aksi Lempar Batu ke Kereta Api Argo Parahyangan, Ini Kata KAI


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com