KOMPAS.com - Hari ini 18 tahun yang lalu, tepatnya pada 27 April 2003 pukul 06.27 WIB, sebuah bom berdaya ledak rendah, meledak di terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Dilansir dari Harian Kompas, 28 April 2003, peristiwa itu menyebabkan 10 orang luka-luka, dua orang di antaranya menderita luka parah.
Akibat dari ledakan tersebut, kaca tempered setebal 10 cm, kaca plafon, dan kaca pembatas Skycafe, juga setebal 10 cm, di area itu pecah berantakan.
Tidak ada perubahan jadwal penerbangan akibat kasus peledakan ini.
Semua penerbangan berjalan normal dan sebagian besar penumpang, meski ramai membahas soal peledakan itu, tidak tampak panik.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Lion Air JT 904 Jatuh di Laut Bali
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun, bom itu diletakkan di bawah bangku yang lokasinya di depan sebuah kios makanan dan minuman, Trias Cafe.
Korban yang luka-luka berada di sekitar bangku yang posisinya antara pintu masuk restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) dan Skycafe.
Dua korban luka berat, Yuli dan Miniarti, langsung dilarikan ke RSU Tangerang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Baca juga: Ramai Inspeksi Boeing 737, Mengapa Pesawat Bisa Mengalami Keretakan?
Nahas, kaki kiri Yuli harus diamputasi karena lukanya terlampau parah. Sementara Miniarti mengalami luka di kepala dan kakinya.
Delapan korban lainnya ialah Sulastri, Sumiati, Desi Ratna, Joveneiel Jaya, Sumartini, Roswati, Silvia Magdalena, dan Jihan Jaya dibawa ke RS di Pantai Indah Kapuk (PIK).
Para korban sebagian besar saling berhubungan keluarga yang menurut rencana akan berangkat ke Samarinda, Kalimantan Timur, lewat Balikpapan menggunakan pesawat Lion Air, JTI 760 yang dijadwalkan berangkat pukul 07.00 WIB.
Baca juga: Serba-serbi Boeing 737, dari Ramai-ramai Dikandangkan hingga Adanya Retakan