Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Editor's Letter untuk Berserah Bukan Menyerah Apalagi Terserah

Kompas.com - 18/05/2020, 12:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Apa kabarmu pekan ini?

Musim kemarau sudah mulai masuk di ujung Ramadhan. Suasana pancaroba terasa lewat cuaca ekstrem yang tiba-tiba panas, tiba-tiba hujan di sejumlah tempat seperti di tempat saya tinggal di Tangerang Selatan.

Selain waspada soal Covid-19, di lingkungan tempat tinggal saya, warga saling mengingatkan untuk membasmi berkembangnya nyamyuk demam berdarah di lingkungan rumah masing-masing. 

Seperti kita ketahui, demam berdarah menjadi penyakit yang merebak dengan tingkat kematian tinggi juga di Indonesia. Sepanjang 1 Januari-27 April 2020, terdapat 49.563 kasus demam berdarah dengan kematian sebanyak 310 orang

Sementara sejak didapati pada 2 Maret hingga 17 Mei 2020, terdapat 17.514 kasus positif Covid-19 dengan kematian sebanyak 1.148 orang.

Dibandingkan demam berdarah, Covid-19 jauh lebih mematikan sekitar 10 kali lipatnya. Tingkat kematian Covid-19 sekitar 65 orang per 1.000 pasien sementara demam berdarah sekitar 6 orang per 1.000 pasien.

Menggembirakannya, tingkat kematian demam berdarah dibandingkan tahun 2019 di periode yang kurang lebih sama menurun dari 0,9 persen menjadi 0,6 persen. Mungkin kesadaran kita akan pentingnya menjaga kesehatan yang muncul karena Covid-19 berdampak juga untuk beberapa pencegahan penyakit lain. 

Waspada nyamuk aedes aegypti, pembawa penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat musim hujan melanda.Dok. Shutterstock Waspada nyamuk aedes aegypti, pembawa penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat musim hujan melanda.
Dalam periode itu, saya mendapat kabar dua teman kantor dan satu teman dekat sakit demam berdarah. Syukur, ketiganya kemudian pulih. Kepanikan sempat merebak lantaran gejalanya mirip-mirip Covid-19 dan penanganannya menggunakan prosedur Covid-19.

Disiplin dengan protokol kesehatan

Dari sakit apa pun, semoga kita dijauhkan. Dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan yang kita praktikkan secara terus menerus selama lebih dari dua bulan, semoga semua penyakit yang disebabkan karena virus bisa kita cegah masuk ke dalam tubuh kita.

Ngomong-ngomong, nyaris tiga bulan bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah sejak 15 Maret 2020 pasti membuatmu rindu beraktivitas di luar rumah. Perasaan yang manusiawi. Saya pun demikian, juga teman-teman kantor saya.

Tidak heran, wacana relaksasi dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan disambut riang bahkan ketika wacananya baru diwacanakan. Karena riangnya, disiplin menerapkan protokol kesehatan terabaikan.

Di media sosial Twitter beredar gambar penumpukan penumpang di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (14/5/2020).Twitter Di media sosial Twitter beredar gambar penumpukan penumpang di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (14/5/2020).
Kamu pasti sedih dan mungkin marah ketika mendapati foto kerumunan orang dalam jumlah besar tanpa menerapkan protokol kesehatan secara disiplin di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta Jakarta di Banten, 14 Mei 2020. 

Kesedihan dan mungkin kemarahan kita juga menjadi kesedihan dan kemarahan tenaga kesehatan yang ada di garda terakhir penjaga kesehatan kita.

Tidak heran, di tengah upaya gigih tenaga kesehatan merawat dan menyembuhkan pasien Covid-19, mereka bersuara dengan membentangkan poster bertuliskan "Indonesia Terserah".

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Tren
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Tren
146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

Tren
Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Tren
2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

Tren
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com