Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Editor's Letter untuk Berserah Bukan Menyerah Apalagi Terserah

Kompas.com - 18/05/2020, 12:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kritik keras untuk pemerintah dan otoritas di semua tingkatan dan pengingat bagi kita semua terkait kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan.

Longgarnya kedisiplinan kita menerapkan protokol kesehatan dan lemahnya penegakan atas aturan itu membuat kita perlu berpikir ulang jika hendak melakukan sejumlah relaksasi.

Seperti diketahui, pekan lalu, pemerintah berwacana hendak melonggarkan aktivitas di luar rumah untuk mereka yang berusia di bawah 45 tahun khususnya di 11 bidang kegiatan.

Meskipun belum dieksekusi, ruang relaksasi ini disambut riang cenderung gegabah. Kerumunan di terminal 2 pekan lalu hanya gambaran kecil yang terpotret.

Pekan lalu, ketika saya harus keluar rumah untuk urusan yang tidak bisa dikerjakan dari rumah, saya mendapati hal serupa di sejumlah tempat. Pasar, trotoar dan jalan yang dijadikan ruang jualan ramai dan memunculkan kemacetan. Orang sembrono tidak menjaga jarak dan beraktivitas di luar rumah tanpa masker.

Sepanjang jalan melintasi ruas jalan itu, tidak terlihat ada penindakan untuk ketidakdisiplinan ini. 

Belum jika kita kumpulkan "kisah sukses" mudik mereka yang nekat dan tanpa hambatan di jalan serta diam-diam. Yang tertangkap dan diberitakan media adalah "kisah gagal" mudik

Saat hampir bersamaan, pekan lalu, kita mendapati penambahan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi sejak 2 Maret 2020. Ada penambahan 689 kasus positif dalam sehari pada 13 Mei 2020. Angka ini tampaknya tidak membuat gentar sehingga menerapkan protokol kesehatan lebih disiplin.   

Pemerintah menjelaskan terjadinya lonjakan itu karena beberapa hal yang masuk akal. Namun, tetap saja, lonjakan itu membuat kita khawatir dengan wacana relaksasi di tengah rendahnya disiplin penerapan protokol kesehatan serta lemahnya penagakan atas disiplin itu. 

Saya bisa menerima kenapa pintu relaksasi diwacanakan dibuka yaitu alasan ekonomi yang sangat penting juga untuk hidup kita. Yang tidak bisa saya terima adalah sembrononya kita menerapkan protokol kesehatan di tengah masih tingginya ancaman penyebaran Covid-19.

Nyaris tiga bulan mengubah perilaku karena Covid-19 ternyata tidak jadi kebiasaan. Ada yang salah dengan cara kita belajar. Semoga kamu tidak demikian dan menjadi pengingat untuk teman-temanmu yang tidak belajar.

Karena itu, mendengar wacana beberapa menteri lewat zoom meeting terkait relaksasi dan wacana berdamai dengan Covid-19, saya menjadi khawatir. Cukup keras saya dan sejumlah pemimpin redaksi meminta agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dijalankan dan ditegakkan.

Petugas kesehatan berjaga disamping tenda khusus sampel swab lendir tenggorokan dan hidung di halaman RS Pertamina Jaya, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2020). RS Pertamina Jaya dikhususkan untuk menangani pasien virus corona dengan gejala berat dan dilengkapi dengan Command Center dimana 65 Rumah Sakit BUMN di seluruh Indonesia terkoneksi. Sedangan Hotel Patra Comfort sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19 disiagakan untuk menampung pasien corona.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas kesehatan berjaga disamping tenda khusus sampel swab lendir tenggorokan dan hidung di halaman RS Pertamina Jaya, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2020). RS Pertamina Jaya dikhususkan untuk menangani pasien virus corona dengan gejala berat dan dilengkapi dengan Command Center dimana 65 Rumah Sakit BUMN di seluruh Indonesia terkoneksi. Sedangan Hotel Patra Comfort sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19 disiagakan untuk menampung pasien corona.
Mempertimbangkan keputusan otoritas yang menangani Covid-19, rencana relaksasi akan diterapkan segara setelah lebaran. Kementerian BUMN bahkan menyebut tanggal 25 Mei 2020 dengan syarat pembentukan task force penanganan Covid-19 di masing-masing unit. 

Pemerintah tetap ingin menjaga kesehatan fisik dan mental masyarakat sambil tetap bisa menggerakan ekonomi setidaknya untuk hal-hal dasar. "Asap dapur" jangan sampai hilang. Begitu permintaan para pengusaha di tengah pandemi yang telah telak memukul dua bulan ini. 

Kebijakan relaksasi di sejumlah negara setelah sebelumnya melakukan kebijakan lockdown tampaknya menginspirasi pemerintah kita juga. Tetapi perlu dicatat kondisi dan disiplin warganya berbeda.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com