Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbandingan Kerja Rodi dan Romusha di Indonesia

Kompas.com - 05/09/2023, 19:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia memiliki sejarah kelam akibat dua bentuk kerja paksa yang sangat berat selama masa penjajahan, yakni kerja rodi pada masa kolonial Belanda dan romusha selama pendudukan Jepang.

Meskipun seringkali disamakan, ternyata kedua sistem kerja paksa ini berbeda.

Apa perbedaan kerja rodi dan romusha?

Baca juga: Penerapan Kerja Rodi Zaman Daendels

Latar belakang kerja rodi dan romusha

Kerja rodi pada masa kolonial Belanda merupakan hasil dari kebijakan penjajah untuk memanfaatkan tenaga kerja pribumi secara paksa.

Kerja paksa ini antara tahun 1808 hingga 1811 di bawah pimpinan Gubernur Jenderal William Deandels.

Latar belakang penerapan kerja rodi terkait dengan upaya Belanda untuk mengkonsolidasi dan memperluas pengaruhnya di Hindia Belanda.

Pekerja rodi berasal dari berbagai lapisan masyarakat Indonesia, termasuk petani, nelayan, dan buruh.

Mereka dipaksa untuk bekerja dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur seperti, jalan raya, pelabuhan, pangkalan tentara, dan bangunan penting lainnya.

Upah yang diberikan kepada pekerja rodi sangat minim dan sering kali tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Sementara itu, pada masa pendudukan Jepang (1943-1945), romusha menjadi bentuk kerja paksa yang diterapkan oleh pemerintah Jepang di Indonesia.

Latar belakang romusha terkait dengan ambisi Jepang untuk memenangi Perang Asia Timur Raya dan memastikan pasokan logistik tentara mereka.

Pekerja romusha mayoritas adalah petani yang dipaksa untuk bekerja dalam proyek-proyek militer Jepang dan menyediakan pasokan makanan selama perang.

Baca juga: Perbedaan Kerja Rodi dan Romusha

Perbedaan gaji

Hal yang antara kerja paksa masa kolonial Belanda dan zama pendudukan Jepang adalah soal gajinya.

Mayoritas pekerja romusha tidak menerima gaji sama sekali selama menjalani kerja paksa.

Mereka dianggap sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan tanpa biaya tambahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com