Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbandingan Kerja Rodi dan Romusha di Indonesia

Kompas.com - 05/09/2023, 19:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Pekerja romusha mengalami kondisi kerja sangat keras dengan akses yang sangat terbatas terhadap makanan, perawatan medis, dan perlindungan.

Bukan hanya tidak menerima gaji sama sekali, pekerja romusha juga harus menghadapi hukuman berat, penyiksaan fisik dan psikologis, hingga eksekusi mati jika melanggar aturan dari pemerintah Jepang.

Sementara itu, pada masa penjajahan Belanda, pekerja paksa masih mendapatkan upah meski sangat rendah.

Jumlah pasti dari upah pekerja rodi bisa bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi proyek, jenis pekerjaan yang dilakukan, dan periode waktu tertentu.

Upah yang mereka terima seringkali tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, tempat tinggal, dan sandang.

Pekerja rodi mendapatkan upah yang sangat rendah dan seringkali jauh di bawah standar hidup pada masa itu.

Upah ini seringkali diberikan dalam bentuk yang sangat terbatas, seperti sejumlah kecil uang tunai atau barang-barang dasar.

Akibatnya, para pekerja rodi seringkali tidak bisa mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, tempat tinggal, dan sandang.

Penjajah Belanda memanfaatkan pekerja rodi sebagai tenaga kerja murah untuk proyek-proyek infrastruktur.

Baca juga: Siapakah Tokoh yang Menentang Sistem Tanam Paksa?

Tujuan dan hasil kerja paksa

Tujuan utama dari kerja rodi adalah membantu pemerintah kolonial Belanda membangun infrastruktur yang mendukung kepentingan kolonial di Indonesia, mencakup pembangunan jalan raya, pelabuhan, pangkalan tentara, serta proyek-proyek penting lainnya.

Salah satu hasil paling terkenal dari kerja rodi adalah pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan yang masih digunakan hingga sekarang.

Proyek-proyek ini membantu Belanda dalam mengonsolidasikan kekuasaan mereka dan meningkatkan pengaruh kolonial di Hindia Belanda.

Di sisi lain, tujuan kerja romusha adalah untuk membantu Jepang dalam perang dan mendukung biaya perang.

Pekerja romusha dipaksa untuk bekerja dalam proyek-proyek militer Jepang, seperti membangun kubu pertahanan lapangan udara darurat dan jalan raya strategis yang digunakan oleh pasukan Jepang.

Infrastruktur ini merupakan bagian penting dari strategi militer Jepang di Asia Tenggara dan digunakan untuk mengamankan sumber daya dan kepentingan di wilayah tersebut.

Baca juga: Kerja Rodi dan Romusha, Kerja Paksa Zaman Penjajahan

Dampak kerja paksa 

Kerja rodi dan romusha memiliki dampak mendalam terhadap masyarakat Indonesia pada masa kolonial Belanda dan pendudukan Jepang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com