Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romusha: Pengertian, Latar Belakang, dan Tujuannya

Kompas.com - 18/06/2023, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Pada masa penjajahan Jepang, pernah dilakukan pengerahan tenaga kerja rakyat secara paksa yang dikenal dengan nama romusha.

Pengerahan romusha masuk dalam catatan kelam sejarah Indonesia karena menimbulkan banyak korban tewas, hilang, dan cacat.

Berikut ini akan dipaparkan mengenai pengertian romusha beserta latar belakang pelaksanaan dan tujuannya.

Baca juga: Apa Itu Romusha?

Pengertian romusha

Romusha dalam Bahasa Jepang berarti pekerja atau buruh kasar yang tidak memiliki keahlian/keterampilan.

Istilah romusha sebenarnya tidak pernah didefinisikan secara khusus, baik oleh Jepang maupun oleh Sekutu.

Oleh para akademisi Barat, romusha biasanya diartikan sebagai orang non-Jepang yang dipaksa bekerja untuk Pemerintah Militer Jepang selama Perang Dunia II.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata romusa diartikan sebagai orang-orang yang dipaksa bekerja berat pada zaman pendudukan Jepang atau pekerja paksa.

Dalam sejarah Indonesia, romusha merupakan panggilan bagi orang-orang yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia yang berlangsung antara 1942 hingga 1945.

Pada umumnya, para romusha adalah petani miskin di Pulau Jawa yang direkrut kemudian dikirim ke berbagai daerah yang membutuhkan jasa mereka.

Baca juga: Kinrohosi, Kebijakan Jepang yang Menyerupai Romusha

Latar belakang romusha

Jepang secara resmi terlibat Perang Dunia II setelah mengobarkan Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik dengan menyerang pangkalan militer AS di Pearl Harbor, Hawaii, pada Desember 1941.

Setelah itu, hanya dalam beberapa bulan, Jepang menguasai beberapa wilayah di Asia Tenggara, termasuk merebut Indonesia dari Belanda pada awal Maret 1942.

Namun, pada Juni 1942, Jepang secara bertahap mulai kehilangan kendali atas Pasifik.

Para pemimpin perang Jepang melihat bahwa situasi militer di teater Asia-Pasifik tidak lagi berpihak pada mereka.

Selain itu, persediaan makanan Jepang dan wilayah jajahannya semakin menipis akibat terisolasi dari perdagangan internasional.

Untuk dapat terus mengobarkan perang dan mengamankan logistik, Jepang melakukan pengerahan romusha.

Baca juga: Soekarno Mandor Romusha, Bagaimana Faktanya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com