Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jepang Membentuk Pemerintahan Sipil di Indonesia?

Kompas.com - 02/02/2023, 22:20 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Tanggal 8 Maret 1942, Indonesia memasuki era baru, yaitu periode Pemerintahan Militer Jepang.

Berbeda dari Belanda yang hanya menerapkan pemerintahan sipil, Jepang membagi Indonesia ke dalam tiga wilayah pemerintahan militer dan membentuk pemerintahan sipil sampai tingkat desa.

Apa alasan Jepang membentuk pemerintahan militer yang dilengkapi dengan pemerintahan sipil dan mengapa daerah itu dibagi sampai tingkat desa?

Baca juga: Kedudukan Heiho dalam Angkatan Perang Jepang

Mengapa Jepang mengembangkan pemerintah sipil?

Alasan pembentukan pemerintahan sipil Jepang di Indonesia adalah untuk mendukung jalannya pemerintahan militer agar semakin efektif dan menguntungkan.

Pada Agustus 1942, dikeluarkan Undang-Undang No. 27 tentang Aturan Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 28 tentang Aturan Pemerintah Shu dan Tokubetsu Shi.

Dengan undang-undang tersebut, pemerintahan sipil Jepang di Indonesia segera dimulai setelah datangnya tenaga pemerintah sipil Jepang di Jawa.

Mereka dipekerjakan di badan-badan pemerintah guna melaksanakan tujuan reorganisasi Jepang yang hendak menjadikan Pulau Jawa sebagai sumber perbekalan perangnya di wilayah selatan.

Oleh karena itu, aparat pemerintah harus berada di bawah kekuasaan bangsa Jepang.

Baca juga: Pemerintahan Sipil Jepang di Indonesia

Pemerintahan sipil Jepang membagi seluruh Pulau Jawa dan Madura, kecuali Surakarta dan Yogyakarta, ke dalam shu (keresidenan), syi (kotapraja), ken (kabupaten), gun (kawedanan), son (kecamatan), dan ku (desa).

Daerah-daerah tersebut berada di bawah kuasa kepala daerah yang merupakan orang Jepang.

Sedangkan Surakarta dan Yogyakarta dikukuhkah sebagai daerah istimewa atau kochi yang tetap diperintah oleh sultan atau sunan yang disebut koo.

Pembagian wilayah dari tingkat keresidenan hingga desa bertujuan untuk memudahkan kontrol militer Jepang terhadap rakyat.

Dengan begitu, Jepang dapat memobilisasi rakyat Indonesia secara lebih mudah dan efektif untuk membantu kepentingannya dalam Perang Asia Timur Raya.

 

Referensi:

  • Poeponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. (2019). Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI: Zaman Jepang dan zaman Republik Indonesia, ±1942-1998. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com