KOMPAS.com - Limbah plastik jadi cemaran yang sangat umum ditemukan, baik di daratan maupun perairan. Selain sulit terurai, plastik bisa terpecah dalam ukuran partikel yang sangat kecil yang disebut sebagai mikroplastik.
Limbah mikroplastik bisa terbawa aliran air dan berakhir mencemari laut ataupun mengendap di tanah.
Baca juga: Jangan Mudah Percaya Semua yang Tertulis di Label Kosmetik
Salah satu sumber cemaran mikroplastik adalah limbah dari produk kosmetik, baik dalam proses industrinya ataupun penggunaannya.
Namun, tahukah Anda bahwa limbah plastik produk kosmetik tidak hanya berasal dari kemasannya?
Dilkutip dari jurnal Sustainability (2023), Shampa Ghosh, peneliti dari India menyebutkan bahwa produk kosmetik memang banyak menggunakan plastik sebagai material kemasan.
Namun, hakikatnya limbah plastik kosmetik tidaklah sesederhana itu. Ketika limbah berbentuk kemasan plastik bisa didaur ulang, hal yang berbeda terjadi pada limbah plastik yang berbentuk komponen kosmetik itu sendiri.
Dikutip dari laporan Badan PBB untuk Lingkungan Hidup berjudul "Plastics in Cosmetics: Are we polluting the environment through our personal care?" tahun 2015, sebagian kosmetik juga mengandung plastik sebagai komposisinya.
Contoh mikroplastik dalam kosmetik adalah sisa scrub dalam sabun cuci muka.
Tidak hanya itu, mikroplastik yang berukuran lebih kecil bisa terkandung dalam deodoran, sampo, maskara, eye shadow, masker wajah, pelembab, dan lain sebagainya.
Meskipun sifatnya cenderung aman digunakan pada kulit ataupun bagian luar tubuh manusia lainnya, mikroplastik dalam kosmetik ini dapat menjadi limbah ketika terbawa dalam aliran air drainase.
Baca juga: Makin Mengkhawatirkan, Kini Mikroplastik Ditemukan di Awan
Mikroplastik berbahaya bagi lingkungan karena membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai melalui rute penguraian oksidatif ataupun fotodegradasi dengan bantuan cahaya matahari.
Plastik yang dapat mencemari perairan ini adalah sintetis (buatan) dan berbentuk padatan yang tidak dapat larut dalam air. Plastik ini cenderung berbentuk partikel kecil.
Maka itu, jenisnya disebut sebagai microbeads. Salah satu contohnya yang bisa terlihat oleh mata adalah scrub dalam sabun cuci muka.
Microbeads dari kosmetik bisa terbuat dari beragam jenis plastik, misalnya polystyrene (PS), polyethyleneterephtalate (PET) yang berfungsi sebagai pengatur kekentalan, polybutyleneterephtalate (PBT), kopolimer akrilat, ataupun kopolimer etilene/propilen stirena dan butilen/propilen stirena.
Dalam laporan tersebut, UNEP menyebutkan bahwa microbeads didefinisikan untuk setiap partikel padatan mikroplastik yang berukuran lebih kecil dari 5 milimeter.