Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Reverse Osmosis, Metode Mengubah Air Laut Jadi Air Minum

Kompas.com - 27/10/2023, 17:00 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Air minum yang diperoleh dari mata air yang keluar dari tanah atau dari air sungai harus diproses terlebih dulu agar partikel pengotor dari air alam bisa dipisahkan.

Demikian pula dengan air laut. Air laut ternyata bisa diubah menjadi air minum melalui proses desalinasi atau penghilangan partikel garam dan pengotor lainnya sehingga air bisa layak minum.

Salah satu metode dasar yang digunakan dalam proses desalinasi adalah reverse osmosis atau osmosis terbalik. Apa itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca juga: Pengasaman Air Laut dan Dampaknya

Penyaringan unik reverse osmosis

Dilansir dari WasteWater Digest, Rabu (27/10/2021), metode reverse osmosis (RO) sudah dikembangkan pada akhir tahun 1960an untuk menghilangkan garam dari sumber air laut.

Prinsip metode ini adalah osmosis atau pemisahan air yang mengalir melalui suatu membran sebagai penyaring.

Uniknya metode RO adalah sifatnya yang berkebalikan dengan osmosis alami.

Osmosis terjadi di alam karena sifat suatu cairan yang bisa mengalir dari bagian yang mengandung partikel tertentu dengan konsentrasi rendah menuju bagian yang berkonsentrasi tinggi.

Artinya, seharusnya air mengalir secara spontan melalui membran dari bagian yang murni (hanya air saja) ke bagian yang tinggi akan partikel pengotor.

Akan tetapi, reverse osmosis memungkinkan hal yang berlawanan terjadi. Membran yang digunakan bisa melakukan penyaringan terbalik dan menghasilkan air bersih karena air dialirkan menggunakan energi pendorong.

Air akan ”dipaksa” untuk melewati membran tersebut sehingga osmosis bisa dilakukan dari air yang mengandung banyak partikel garam (konsentrasi tinggi) untuk menghasilkan air murni yang bersih (konsentrasi partikel garamnya sangat rendah).

Baca juga: Kenapa Air Sungai Tidak Asin Seperti Air Laut? Sains Jelaskan

 

Reverse osmosis membutuhkan energi lebih sedikit 

Meskipun metode ini membutuhkan sejumlah energi, kebutuhan energi pada metode ini dalam skala besar diketahui lebih sedikit daripada metode lain dalam desalinasi air, yakni distilasi atau penyulingan secara masif.

Selain itu, saat ini sudah banyak dikembangkan desain pabrik desalinasi air dengan reverse osmosis yang lebih canggih, seperti menggunakan energi alternatif.

Salah satu studi dalam jurnal MDPI Sustainability (2023) yang dilakukan oleh Seif El Islam dan tim di Algeria menjelaskan bahwa energi dari cahaya matahari bisa digunakan untuk mengoperasikan pompa air untuk melewati membran RO.

Cahaya matahari diubah menjadi energi melalui sistem fotovoltaik. Hal ini membuat kebutuhan energi produksi air bisa terpenuhi dengan efisien.

Limbah penyaringan

Akan tetapi, studi lainnya terkait metode reverse osmosis harus dilakukan lebih lanjut. Sebab, di sisi lain, ada aspek limbah yang juga harus diperhatikan dari penggunaan metode ini secara berkelanjutan.

Dilansir dari BBC, metode RO berpotensi menghasilkan limbah air dengan salinitas atau kadar garam dan kotoran yang sangat tinggi. Jika limbah ini tidak dikelola dan diolah dengan hati-hati, tentu limbah ini bisa jadi cemaran lingkungan yang signifikan.

Baca juga: Apa Itu Intrusi Air Laut?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com