Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2022, 11:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Pengasaman air laut adalah penurunan pH air laut yang disebabkan oleh penyerapan karbon dioksida dari atmosfer. Sejak lebih dari 200 tahun yang lalu saat revolusi industri dimulai, konsentrasi karbon dioksida terus meningkat karena pembakaran bahan bakar fosil dan alih fungsi lahan. Dampak yang sering terlupakan adalah pengasaman air laut atau asidifikasi yang menjadi masalah besar bagi ekosistem laut.

Proses pengasaman air laut

Sejak revolusi industri dimulai, pH air laut menurun dari 8,2 menjadi 8,1. Jika dilihat, penurunan pH 0,1 terlihat tidak signifikan. Padahal, secara logaritma, perubahan ini sama dengan peningkatan keasaman air laut hingga 30 persen dari sebelumnya.

Awalnya, para peneliti mengira bahwa laut bermanfaat karena mampu menyerap banyak karbon dioksida dari atmosfer untuk mengurangi dampak pemanasan global. Bahkan para peneliti memperkirakan bahwa lautan di Bumi mampu menyerap 22 juta ton karbon dioksida per harinya.

Sayangnya, penyerapan karbon dioksida justru perlahan memicu pengasaman air laut. Karbon dioksida (CO2) yang diserap akan berikatan dengan air laut (H20) membentuk asam karbonat (H2CO3). Asam karbonat akan melepaskan ion H+ dan membentuk karbonat. Ion H+ inilah yang akan menyebabkan pengasaman air laut.

Dampak pengasaman air laut

Pengasaman air laut berbahaya bagi biota yang hidup di laut. Berikut adalah beberapa dampak pengasaman air laut.

Mengikis cangkang

Asidifikasi dapat mengikis cangkang dan karang yang sebagian besar terbentuk dari kalsium karbonat. Perubahan pH sekecil apapun bisa berdampak besar pada tubuh organisme. Sebagai contoh, pH normal darah manusia adalah 7,35 sampa 7,45. Pengasaman darah 0,2 saja bisa menyebabkan kejang, koma, bahkan kematian.

Hal yang sama juga mungkin terjadi pada makhluk hidup yang berada di laut. Ketika kalsium karbonat untuk membangun cangkang hewan terus larut bersama air laut yang asam, maka hewan tersebut akan kesulitan untuk tumbuh dan bereproduksi.

Baca juga: Kenapa Air Laut Asin?

Menghambat pertumbuhan terumbu karang

Terumbu karang juga terhambat pertumbuhannya. Studi yang dipublikasikan di Scientific American memprediksi bahwa pada tahun 2080, air laut akan jauh lebih asam dan menyebabkan terumbu karang tererosi lebih cepat dibandingkan kemampuan terumbu karang untuk beregenerasi.

Air laut yang asam juga membuat terumbu karang dalam bentuk larva kesulitan memulai membangun rumah mereka. Ini akan mencegah larva tersebut mencapai fase dewasa.

Pemanasan air laut

Air laut juga mengalami peningkatan suhu beriringan dengan naiknya pH. Hal ini juga berdampak pada organisme di laut. Salah satu yang sudah banyak terlihat sebagai efek dari pengasaman dan pemanasan air laut adalah coral bleaching atau menghilangnya warna terumbu karang.

Melihat betapa signifikannya pengasaman air laut, masalah ini perlu menjadi perhatian bagi semua pihak agar tidak terjadi asidifikasi lebih lanjut yang bisa merusak kehidupan laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com