KOMPAS.com - Perpaduan rasa manis, karbonasi, dan kafein menjadikan soda menjadi minuman favorit banyak orang.
Namun di sisi lain, soda bisa menjadi sumber kalori kosong, gula atau pemanis buatan.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Soda?
Sehingga tidak heran jika minum soda setiap hari dapat membuat kesehatan seseorang menjadi terganggu.
Memang apa saja, berikut beberapa di antaranya seperti dikutip dari Livestrong.
Minum soda setiap hari meningkatkan risiko penyakit jantung. Meta-analisis pada bulan Mei 2014 dalam Aterosklerosis menemukan bahwa satu porsi soda setiap hari dikaitkan dengan peningkatan penyakit jantung sebesar 16 persen.
Sementara itu penelitian yang dipublikasikan 18 Mei 2020 di Journal of American Heart Association mengungkap pula mengonsumsi satu atau lebih porsi minuman manis per hari dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, revaskularisasi, dan stroke.
Efek minum soda sebenarnya lebih banyak merugikan daripada menguntungkan, terutama bagi kesehatan usus.
"Soda, baik yang biasa maupun diet berdampak negatif bagi usus," kata Anya Rosen, RD, CPT, seorang praktisi pengobatan fungsional virtual yang berbasis di New York City.
Tambahan gula mendorong pertumbuhan berlebih bakteri dan jamur berbahaya, seperti kandida.
Baca juga: Kenapa Air Soda Mendesis dan Bergelembung?
Sementara itu, beberapa pemanis buatan seperti sukralosa telah terbukti mengubah mikrobioma usus.
Selain itu, meminum minuman berkarbonasi juga dapat menyebabkan gas dan kembung, serta memperburuk gejala masalah pencernaan lainnya seperti refluks asam.
Seperti minuman manis lainnya, soda dapat menyebabkan lonjakan gula darah setelah meminumnya.
Ketika gula darah melonjak, insulin dilepaskan ke aliran darah untuk membawa gula tersebut ke dalam sel untuk energi atau penyimpanan.
Minum soda setiap hari berarti lonjakan gula darah dan insulin sering terjadi sepanjang hari, sehingga dapat meningkatkan risiko diabetes.
Dalam sebuah studi pada bulan April 2013 di European Journal of Nutrition, para peneliti menemukan bahwa minum soda diet secara signifikan dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes pada pria Jepang selama periode 7 tahun.