Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pria Lebih Rentan Mengalami Kebotakan Dibanding Wanita?

Kompas.com - 25/09/2023, 16:36 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.comKebotakan adalah masalah umum yang dapat memengaruhi siapa saja. Namun, seringkali kita melihat pria yang mengalami kebotakan lebih sering daripada wanita.

The American Hair Loss Association menemukan Alopecia androgenetika atau MPB adalah penyebab utama kerontokan rambut pada pria, mencapai lebih dari 95 persen.

Baca juga: Kebotakan: Kenali Penyebab, Cara Mengatasi, dan Mencegahnya

Pada usia 35 tahun, sekitar dua pertiga pria di Amerika mengalami kerontokan rambut yang signifikan, dan pada usia 50 tahun, sekitar 85 persen pria mengalami penipisan rambut yang signifikan.

Mengapa pria lebih sering mengalami kebotakan?

Genetika memiliki peran yang signifikan

Dilansir dari Science ABC, Senin (25/9/2023), pola kebotakan pada pria adalah sifat genetik. Kondisi ini bersifat poligenik, artinya dipengaruhi oleh banyak gen.

Para peneliti telah mengidentifikasi varian-gen spesifik yang terkait dengan peningkatan risiko kebotakan pada pola pria. Salah satu gen tertentu adalah gen AR, yang terletak pada kromosom X.

Gen AR merupakan singkatan dari Gen Reseptor Androgen.

Gen ini mengkodekan protein yang disebut Reseptor Androgen, protein yang memiliki peran penting dalam perkembangan organ seksual dan ciri-ciri fisik pria.

Tugas utama Reseptor Androgen adalah mendeteksi hormon testosteron dan dihidrotestosteron (DHT), keduanya sering disebut sebagai hormon pria.

Banyak organ dan sel memiliki Reseptor Androgen, dan akibatnya, mereka sensitif terhadap testosteron, termasuk folikel rambut.

Baca juga: Halo Prof! Apa Solusi Kerontokan dan Kebotakan bagi Pria Muda?

DHT merupakan turunan dari testosteron, dan efeknya pada rambut adalah kemampuannya dalam menyebabkan folikel rambut menyusut dan rambut menjadi semakin tipis seiring berjalannya waktu, sebuah proses yang dikenal sebagai miniaturisasi folikel rambut.

Pola pewarisan genetik menjelaskan mengapa kebotakan pria lebih umum terjadi daripada pada wanita.

Pria menerima satu kromosom X dari ibu dan satu kromosom Y dari ayah mereka. Ini memberi mereka peluang lebih besar untuk menerima gen terkait kebotakan dari sisi ibu mereka.

Di sisi lain, wanita menerima dua kromosom X, satu dari setiap orang tua. Jika salah satu kromosom X mengandung gen terkait kebotakan, sementara kromosom X yang lain tidak, maka efek gen kebotakan mungkin tidak tampak.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua pria yang membawa gen terkait kebotakan akan mengalami kerontokan total.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com